Majene

Senin, 16 September 2019 | 10:30

Ketua DPRD Majene Darmansyah saat sidang di DPRD Majene/Sulbarkita.com-Ashari

Majene, Sulbarkita.com -- Masa jabatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Majene berhenti akhir pekan ini. Pimpinan DPRD Majene Periode 2004-2019 mulai berbenah. Pun demikian anggota Dewan yang gagal mempertahankan kursinya di lembaga wakil rakyat tersebut.

Kondisi ini memunculkan haru di antara para legislator tersebut. Bahkan pada Jumat 11 September 2019, isak tangis mereka tak terbendung di tengah rapat di ruang paripurna kantor aspirasi rakyat jalan Ammana Pattolawali, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Majene.  

Salah satu legislator yang terlihat sesenggukan adalah Hasbinah Arief Saleh, 53 tahun. Sembari terus menunduk, air mata politikus Partai Golkar itu terus menetes membasahi pipinya.

"Terima kasih dan mohon maaf jika selama 10 tahun bersama di DPRD ada sesuatu yang kurang berkenan baik itu tingkah laku maupun tutur kata," kata Hasbinah dengan suara serak.

Hasbiah sudah dua periode duduk di DPRD Majene. Namun dia kandas saat kali ketiga dia hendak mempertahankan kursinya pada Pemilu April lalu. Perolehan suaranya hanya 1082, beda 7 suara dengan juniornya di daerah pemilihan satu Partai Golkar Majene, Sadli.

Susana yang semula serius lantaran membahas salah satu rancangan peraturan daerah, sekonyong-konyong diselimuti haru. Puluhan anggota DPRD yang hadir juga tak kuasa menahan kesedihan.

Ketua DPRD Majene Darmansyah seperti kesulitan membacakan risalah sidang. Suaranya bergetar. Air mata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) lalu tumpah di atas podium.

Dengan terbata-bata, dia lalu membacakan puisi. “Terpancar akar ke dalam tanah. Bergurau dan bercanda kita bersama khilaf dan salah mohon dimaafkan. Tiada langit yang tak berawan. Tiada lautan yang tak berombak. Tiada manusia yang tak luput dari salah. Bukan Manusia bila tidak memberi maaf.”

Darmansyah juga harus pamit dari DPRD Majene. Selain karena dia memang memilih mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Sulbar, dia juga gagal meraih kursi legislator dalam pesta demokrasi tersebut. Pria kelahiran 26 Desember 1968 ini hanya memperoleh 3.785 suara pada Pemilu 17 April lalu.

Muhammad Ashari


 



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas