Majene, Sulbarkita.com -- Bupati Majene, Fahmi Massiara bertekad maju kembali pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Majene 2020. Fahmi yang saat ini didampingi Wakil Bupati, Lukman Nurman telah memimpin Majene selama 4 tahun.
Apa saja yang telah ia lakukan untuk Majene? Bagaimana persiapannya menghadapi Pilbup mendatang? Fahmi menerima kunjungan tim Sulbarkita.com di kediamannya, Kelurahan Pangali-ali, Kecamatan Banggae, Selasa, 17 September 2019. Berikut ulasan wawancaranya:
Apa yang akan Anda lakukan di sisa masa jabatan?
Selama tiga tahun ini kami jalankan visi Majene Profesional, Produktif, Proaktif (MP3) termasuk item-itemnya. Itu sudah dituangkan dalam bentuk Rancangan Peraturan Daerah (RPJMD), inilah yang kami maksimalkan.
Ada hal yang menjadi primadona ke depan, yakni revolusi hijau atau pengembangan sektor pertanian, perkebunan, tanaman hortikultura, tanaman pangan dan sebagainya. Tahun 2019 ini, ada penanaman bawang putih 175 hektar terbesar di Sulbar yang berada di Desa Urekang, Kecamatan Ulumanda. Kemudian revolusi biru atau pengembangan sumber daya kelautan. Revolusi pariwisata, pintu untuk membuka pendapatan daerah dari sektor wisata.
Jadi kita harus perbaiki sarana dan prasarana, membenahi infrastruktur, semua itu sudah kami garap. Saat ini, kami fokus melakukan pembiayaan di Pantai Dato dan tempat-tempat lain yang memungkinkan untuk dikembangkan. Disamping itu, pihak swasta juga bisa ambil bagian pada pengembangan itu.
Bagaimana Anda Menekan Kemiskinan di Majene?
Kemiskinan sudah menjadi perhatian wajib bagi pemerintah, yaitu memberikan kemudahan kepada masyarakat yang tidak mampu. Contohnya penyaluran Beras Keluarga Sejahtera (Rastra), bantuan kesehatan, padat karya, bedah rumah, membagi keringanan kepada keluarga miskin.
Di desa, kami berharap Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bisa berjalan dengan baik. Jadi kepala desa berkewajiban untuk mengembangkan Bumdes sehingga menunjang kesejahteraan atau meningkatkan pendapatan warga setempat.
Kami selalu evaluasi desa-desa, siapa yang telah memberikan perhatian kepada Bumdes dan apa kegiatannya. Bumdes bisa dalam bentuk koperasi, simpan pinjam, pariwisata, masih banyak yang bisa dilakukan Bumdes sesuai potensi desa masing-masing.
(Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik, BPS, Kabupaten Majene tahun 2019. Pada 2018, jumlah kemiskinan menurun menjadi 13,79 persen yang sebelumnya berjumlah 13,94 persen pada 2017).
Bagaimana Anda Mengatasi Pengangguran?
Pengangguran ini cukup menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat karena kurangnya sektor yang bisa memberikan penghidupan. Karena itu, disamping kami mendorong pengembangan sektor revolusi hijau, revolusi biru dan revolusi wisata, kami juga sudah dua kali mengirim tenaga kerja ke daerah Jawa untuk dilatih dan bekerja di perusahaan.
(Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional, Sakernas, Agustus 2017, di Kabupaten Majene terdapat 75.023 penduduk yang masuk kategori angkatan kerja, 3,51 persen diantaranya merupakan pengangguran. Angka pengangguran ini menurun jika dibandingkan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka, TPT, pada tahun 2015 sebesar 5,51 persen).
Majene Sebagai Pusat Pendidikan, Adakah Kendalanya Sejauh Ini?
Majene sebagai pusat pendidikan di Sulbar sudah lama dituangkan dalam peraturan daerah tingkat satu atau provinsi dan peraturan kabupaten. Jadi harusnya penganggaran pembangunan sektor pendidikan harus lebih mengutamakan Kabupaten Majene, itu kalau kita mau berkomintmen. Ini belum terprogram dengan baik.
Pak Gubernur dalam hal ini harus punya konsep bahwa semua sarana dan prasarana pendidikan di Sulbar harus memperoritaskan Majene. Misalnya pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), jangan cari daerah lain, harus dibawa ke sini dulu sebagai pusat pendidikan di Sulbar.
(Kabupaten Majene terkenal sebagai kota pendidikan di Provinsi Sulawesi Barat. Dari seluruh jenjang pendidikan mulai Taman Kanak-kanak, TK, hingga Sekolah Menengah Atas, SMA, terdapat 413 sekolah pada tahun 2017. Jumlah murid sekolah terbanyak berada pada jenjang Sekolah Dasar, SD, sekitar 21.585 orang. Selanjutnya pada jenjang Sekolah Menengah Pertama, SMP, sekitar 7.411orang).
Apa persiapan Anda menghadapi Pilkada Mejene 2020?
Pilkada di Majene normal-normal saja, jadi siapapun bisa mendaftar. Siapa yang memiliki peluang bisa mendaftar. Kami sudah mendaftar di PDIP, tapi di partai kami belum membuka pendaftaran. Kami menunggu instruksi Dewan Pengurus Pusat (DPP). Kalau sudah sampai waktunya pendaftaran, kami akan mendaftar.
Apa ada kemungkinan bersama kembali Wakil Bupati Majene, Lukman di Pilkada Majene 2020?
Kita liat saja nanti, ini saja sudah banyak yang mendaftar. Kemarin pendaftar hampir semua nol dua, sampai saya tidak tau siapa nol satunya. Biar saja mereka mendaftar dulu, kami akan pelajari dan melakukan survey.
Erisusanto/BPS MAJENE
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar