Majene, Sulbarkita.com -- Pesona wisata pasir putih Pantai Dato' tidak asing lagi bagi warga Majene. Oleh karena itu, mereka secara rutin menyambangi tempat wisata yang terletak di Lingkungan Pangale, Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur ini saat berlibur.
Misalnya pada saat lebaran, pantai yang menyajikan pemandangan khas pasir putih dan tebing karang itu menjadi pilihan. Sejak hari lebaran 5 Juni lalu, ribuan pengunjung pun berbondong-bondong ke Pantai Dato’.
Isma, salah satu petugas tiket dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Majene mengatakan, ribuan lembar tiket pengunjung yang terjual hingga hari terakhir libur lebaran Minggu, 9 Juni 2019. “Paling banyak dua hari setelah lebaran, pengunjungnya sampai dua ribuan,” ujarnya kepada Sulbarkita.com.
Untuk masuk ke objek wisata ini, pengunjung juga tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Cukup membayar tiket masuk seharga Rp 3 ribu bagi dewasa dan Rp 2 ribu bagi pengunjung anak-anak.
Kepala Bidang Destinasi Wisata Pariwisata Disbudpar Majene, M. Daali menyebut sejak hari pertama libur lebaran hingga akhir pekan ini pemasukan dari tiket masuk mencapai Rp 20 Juta. “Jumlah itu tentu berbeda dengan hari-hari biasa yang hanya bisa mencapai dua ratus ribu hingga satu juta rupiah,” kata Daali.
Menurut Isma, pengunjung tidak hanya berasal dari Sulawesi, bahkan ada dari Jawa dan Kalimantan. Salah satunya Samzir 37 tahun, warga asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ini rela memboyong keluarganya untuk menikmati keindahan Pantai Dato'. “Pantainya sangat bagus,” kata Samzir yang mengaku baru kali pertama berkunjung ke sana.
Pantai Dato’ memang memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi wisatawan. Selain pasir putih dengan lautnya yang memiliki gradasi warna hijau dan biru, pantai ini juga dikeliling tebing karang yang menjulang tinggi.
Airnya yang jernih juga membuat terumbu karang dengan ikan-ikan kecil berwarna indah terlihat dengan jelas dari dasar laut. Benar-benar bak akuarium raksasa!
Apalagi menjelang senja, keindahan matahari terbenam atau sunset terlihat jelas di sini. Pengunjung pun memanfaatkan momentum tersebut untuk sekadar berswafoto.
Kawasan pantai Dato’ dibuka sejak 1998. Sejak saat itu pula pemerintah setempat terus berupaya membenahi tempat wisata ini untuk menambah ciamik panorama alamnya. Pada 2018 misalnya, Disbudpar Majene mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pariwisata RI pada 2018 untuk membangun sejumlah fasilitas.
Misalnya merawat anak tangga yang mengular dari tebing ke bibir pantai dengan kedalaman sekira 70 meter. Pemerintah juga telah membangun jembatan kayu di atas permukaan laut sehingga pengunjung dapat menyusuri setiap sudut pantai ini dengan mudah.
Tidak ketinggalan, sejumlah gazebo telah disiapkan, baik yang berada di pinggir pantai maupun yang dibangun di atas bebatuan karang. Pesona pantai juga dapat lihat dari atas tebing sambil duduk di bawah pohon kelapa. Wajar bila Pantai Dato’ juga tak hanya asyik sebagai tempat berlibur, tapi juga mengajak pasangan untuk menghadirkan momentum romantis.
Pengunjung yang hendak berenang juga disediakan fasilitas pelampung berupa ban yang bisa disewa dengan harga 10 hingga 5 ribu rupiah. Ada juga perahu sewaan yang disediakan oleh warga sekitar.
Bila perut keroncongan habis berenang, terdapat sejumlah pedagang yang menjajakan aneka macam kuliner dengan menu khas tradisional daerah Mandar. Para pedagang pun panen pembeli bila musim libur lebaran saat ini, “Saat ini keuntungan kami bisa sampai dua hingga tiga kali lipat dari hari biasa,” kata Wati, 20 tahun, salah satu pengunjung.
Untuk mencapai Pantai Dato’ pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 10 menit atau 7 kilometer dari pusat Pemerintahan Kabupaten Majene.
Muhammad Ashari
Senin, 10 Juni 2019 | 10:44
Pesona Pantai Dato: Sulbarkita-M Ashari
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar