Majene

Rabu, 29 Januari 2020 | 09:34

Salmawati bersama Muhammad Safaat/ Sulbarkita.com-Ashari

Majene, Sulbarkita.com -- Ketua DPRD Majene Salmawati Djamado meminta maaf atas insiden yang terjadi saat rapat dengar pendapat mengenai pasien tewas di ruang paripurna Kantor DPRD Kabupaten Majene, Selasa 28 Januari 2020.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini meminta maaf kepada semua pihak termasuk rekan kerjanya di DPRD Majene Adi Ahsan dan kepada para awak media yang sedang bertugas saat itu.

“Kami juga ini manusia biasa, bisa lepas kontrol, jadi saya sampaikan secara pribadi, sebagai pimpinan dan kelembagaan memohon maaf atas kejadian itu. Saya sungguh tidak ada niatan memperlihatkan bahwa antara saya dan wakil ada sekat,” kata Salmawati saat ditemui di kediamannya, Jalan Moh. H Mustafa, Lingkungan Battayang, Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae, usai rapat.

Baca Juga:

Kronologi Ricuh Rapat Pasien Tewas di DPRD Majene

Menurutnya, Adi Ahsan adalah orang yang sering bersentuhan langsung dengan masyarakat, atas dasar itulah dia meyakini kalau rekan kerjanya di legislatif Majene itu begitu semangat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Saya sendiri banyak belajar dengan beliau, karena tidak bisa dipungkiri beliau ini punya banyak pengalaman di DPRD. Saya berharap setelah kejadian ini ada hikmah yang bisa kita petik, yang dulunya saya masih minim pengatahuan harus banyak belajar setelah ini,” kata dia dengan nada sayu.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi III DPRD Majene Muhammad Safaat mengapresi langkah wakil ketua dalam memfasilitasi persoalan pasien meninggal tersebut. “Saya kira tadi itu hanya Miss komunikasi dan pimpinan DPRD tadi di akhir rapat juga sudah memberikan permohonan maaf kepada suluruh hadirin, masyarakat dan terutama media yang hadir,” ujar Politisi muda ini di samping Salmawati.

Dia memastikan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapat untuk meluruskan masalah tersebut. Dia juga mengatakan bahwa akan menggelar rapat lanjutan untuk menindak lanjuti soal pasien Almaidah. “Itu untuk memutuskan apakah akan mengambil keterangan pihak terkait untuk selanjutnya diinformasikan ke media,” katanya.

Rapat pembahasan pasien meninggal karena diduga terlambat ditangani pihak RSUD Majene ini sempat ricuh. Ketua DPRD Majene Salmawati menolak agar pertemuan tersebut diliput oleh media massa yang kemudian diinterupsi oleh anggota dewan lainnya.

Akibatnya sejumlah legislator lainnya angkat bicara menanggapi pernyataan Salmawati yang melarang awak media meliput rapat tersebut. Adu mulut pun terjadi, rapat yang tadinya berjalan alot mulai chaos, itu karena Wakil Ketua DPRD Majene, Adi Ahsan membanti meja dalam forum.

Kondisi itu membuat aparat keamanan masuk ke ruangan untuk mengendalikan situasi. Salmawati walk out lantaran tak bisa lagi mengendalikan rapat. Keinginannya untuk menskors pertemuan juga tidak lagi dipedulikan oleh para anggota DPRD Majene.

Rapat tersebut juga dihadiri pihak RSUD Majene, Dinas Kesehatan, BPJS dan para Kepala Puskesmas di Majene.

Muhammad Ashari



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas