Majene

Selasa, 28 Januari 2020 | 13:11

Meja yang dibanting saat rapat DPRD Majene/Sulbarkita.com-Ashari

Majene, Sulbarkita.com—Rapat pembahasan pasien meninggal karena diduga terlambat ditangani di Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) Majene ricuh. Wakil Ketua DPRD Majene, Adi Ahsan membanting meja lantaran kesal dengan permintaan Ketua DPRD Majene Salmawati agar rapat tidak langsung diliput oleh media.

Semua bermula saat Ketua DPRD Majene Salmawati memberi sambutan. Ia mengatakan kasus meninggalnya pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene sudah menjadi perbincangan hangat di masyarakat.  “ Saya berharap media keluar dulu karena nanti ada hal yang tidak bisa dipublikasikan (tersebar) keluar,” kata Salmawati di ruang paripurna Kantor DPRD Majene, Selasa 28 Januari 2020.

Pernyataan Salmawati langsung diinterupsi oleh Adi Ahsan dan sejumlah anggota Komisi III seperti Rahmatullah. “Kenapa media harus keluar? saya justeru berharap agar media di sini. Biar sama-sama malu (bila dugaannya benar),” kata Rahmatullah.

Baca juga
Buntut Kematian Pasien, DPRD Panggil Bos RSUD Majene

Salmawati lantas menyatakan hasil pertemuan akan disampaikan melalui jumpa pers. Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berdalih pertemuan tidak bisa terbuka kepada awak media karena menyangkut penyakit pasien. “Kalau berhubungan soal penyakit anak ini harus sepengatahuan keluarga pasien,” kata dia dengan nada tinggi.

Rapat yang mulai sekitar pukul 10.50 WITA itu mulai panas. Ahsan tidak terima dengan asalan Salmawati. Baginya, kasus meninggalnya pasien di RSUD Majene bukan semata soal penyakit, tapi menyangkut pelayanan rumah sakit. “Ini bukan soal penyakit tapi ini layanan,” kata Ahsan membalas dengan nada tinggi sembari memukul meja.

Namun Salmawati ngotot menggelar pertemuan tertutup. Ia juga mendapat dukungan dari Muhammad Safaat, koleganya di PPP yang juga ketua komisi III. “Hasilnya akan disampaikan pada jumpa pers.”

Sekitar pukul 11.00 WITA, Kondisi pun tak terkendali lantaran kedua belah kubu saling beradu argumentasi sambil menunjuk ke arah lawan bicaranya. Tak sampai beberapa menit, tedengar suara “ Brakkk..” di tengah kegaduhan. Terlihat Adi Ahsan membanting meja.

Kondisi itu membuat aparat keamanan masuk ke ruangan untuk mengendalikan situasi. Adapun  Salmawati langsung walk out lantaran tak bisa lagi mengendalikan rapat. Keinginannya untuk menskors pertemuan juga tidak lagi dipedulikan oleh para anggota DPRD Majene.

Adapun yang hadir dalam pertemuan di antaranya adalah Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Majene dr Rahmat Malik, Direktur RSUD Majene dr Yupi Handayani, Kepala Layanan BPJS Majene Kartini Malik, serta jajaran pimpinan Puskesmas di Majene.

Rapat itu membahas meninggalnya Almaidah, 15 tahun, warga Somba Utara, Kecamatan Sendana, Majene setelah dirujuk ke RSUD Majene pada Jumat, 24 Januari 2020. Relawan yang mengupayakan perawatan Almaidah mengatakan RSUD terlambat mengakomodasi rujukan yang diajukan dari Puskesmas Sendana. Sehingga nyawa Almaidah tidak tertolong.

MUHAMMAD ASHARI

 
Koreksi:
Terdapat kekeliruan pada nama Wakil Ketua DPRD Majene Adi Ahsan dalam judul berita di atas. Sebelumnnya tertulis "Pembahasan Pasien Tewas Ricuh, Legislator Adi Aksan Banting Meja". Yang benar adalah "Pembahasan Pasien Tewas Ricuh, Legislator Adi Ahsan Banting Meja"

 



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas