Mamuju

Senin, 10 Agustus 2015 | 12:13

Kota Mamuju--sumber : www.muri.org

Mamuju adalah ibukota provinsi Sulawesi Barat, namun menjadi bagian dari Kabupaten Mamuju karena belum memiliki wali kota. Kabupaten ini terdiri dari 16 kecamatan yakni Tappalang, Tappalang Barat, Mamuju, Simboro, Balabalakang, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang, Bonehau, Budongbudong, Pangale, Topoyo, Karossa, serta Tobadak.

Mamuju diperkirakan seluas 7.942 kilometer persegi dengan jumlah penduduk pada 2012 mencapai 358.527 orang. Mereka terdiri dari 80.707 kepala keluarga (KK) dengan rata-rata empat orang per-KK. Suku yang mendiami daerah ini adalah mayoritas Suku Mandar, Tanah Toraja, Bugis, Makassar, serta Jawa.

Pendapatan per kapita masyarakat Mamuju pada 2014 mencapai Rp 15 juta. Mereka mayoritas ditopang penghasilan dari sumber pertanian berupa kelapa sawit, kakao, cengkeh, sawah, serta beragam tanaman kopi jenis robusta dan arabika. Di sektor pertambangan terdapat pula penghasilan dari kandungan emas, batubara, dan minyak bumi.

Mamuju berada di posisi strategis ekonomi trans-Sulawesi karena diapit oleh dua kota besar yakni Palu- ibu kota Sulawesi Tengah, dan Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan. Bahkan dekat dari akses ke Balikpapan, kota di Kalimantan Timur. Tak salah bila pertumbuhan ekonomi daerah ini cukup signifikan, pada 2012 saja sudah mencapai 11,48 persen, dua kali lipat dari pertumbuhan nasional kala itu.


TRANSPORTASI KE MAMUJU

Mamuju terletak di bagian selatan Palu. Adapun dari Makassar, kota yang kerap disebut BumiManakarra itu terletak di bagian utara. Jarak tempuh transportasi darat dari Palu-Mamuju maupun dari Makassar-Mamuju hampir sama yakni bisa mencapai 12 jam dengan kondisi jalan aspal yang cukup baik. Itu karena kedua titik daerah tadi sama-sama berjarak kurang lebih 400 kilometer ke Mamuju.

Armada transportasi yang digunakan di antaranya adalah Pipposs, New Liman, Litha & Co, serta Bintang Prima dengan fasilitas AC dan non-AC. Adapula omprengan seperti Panther, Toyota Kijang, maupun Avanza. Tarifnya hampir sama, mulai dari Rp 120 ribu - 200 ribu pada 2015.

Keberadaan Bandar Udara Ahmad Kirang, di desa Tampa Padang, sekitar 35 km dari Kota Mamuju, sangat membantu mempersingkat waktu perjalanan ke daerah tersebut. Apalagi kini ditunjang sejumlah maskapai penerbangan nasional seperti Garuda Indonesia, Wings Air, maupun Lion Air.

Bila perjalanan dari Palu, penerbangan rata-rata tak langsung ke Mamuju melainkan transit di Makassar. Jarak tempuh sebenarnya sekitar 2 jam, tetapi ditambah waktu transit sehingga totalnya menjadi 5 jam. Adapun tarifnya antara Rp 700 ribu hingga Rp 2 juta pada 2015. Berbeda dengan Makassar-Mamuju, antara Rp 300 ribu - Rp 400 ribu dengan jarak tempuh cukup 1 jam.

Sementara dari Balikpapan ke Mamuju harus menggunakan moda tranportasi laut dan udara karena berbeda pulau. Ada dua pelabuhan besar di daerah ini yakni Pelabuhan Belang-belang dan Pelabuhan Ferry di Kecamatan Simboro. Namun pada umumnya transportasi penumpang cenderung di Pelabuhan Ferry.

Jarak tempuh transportasi laut dengan kapal Ferry selama 12 jam dengan tarif sekitar Rp 145 ribu pada 2014. Adapun tarif menggunakan pesawat sekitar Rp 700 ribu-Rp 1,5 juta. Pun demikian harus transit di Makassar sehingga total jarak tempuh yang dibutuhkan sekitar 5 jam.

BPS |INDONESIAFERRY| TRAVELOKA
sumber foto : www.muri.org



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas