Mamuju

Minggu, 06 Juli 2025 | 19:27

Wakil Gubernur Sulbar, Mayjen (Purn) TNI, Salim S Mengga dan Jamaluddin/ Ist

Mamuju, Sulbarkita.com -- Wakil Gubernur Sulawesi Barat (Wagub Sulbar), Mayjen TNI (Purn) Salim S Mengga turut prihatin atas kejadian yang menimpa Kepala Puskesmas di Kecamatan Alu, Polman, Jamaluddin, yang diduga korban salah tangkap polisi. Ia menilai peristiwa tersebut merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

“Harus diusut tuntas, ini bentuk pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia,” ujar Salim dalam siaran persnya, Minggu, 6 Juli 2025.

Menurut Salim, Kepolisian harus memberikan perlindungan serta kejelasan hukum yang adil dan transparan terhadap korban. “Saya menyayangkan tindakan kekerasan terhadap korban,” kata Pangdam XV/Pattimura periode 2005-206 itu.

Peristiwa itu terjadi saat polisi mengamankan eksekusi lahan di Dusun Palludai, Desa Katumbangan Lemo, pada Kamis, 3 Juli 2025 lalu. Jamaluddin menjadi salah satu yang ditangkap karena ditengarai terlibat dalam bentrokan antara aparat Kepolisian dan warga saat eksekusi lahan. Dari kejadian itu, Jamaluddin mengalami luka di bagian wajah dan kepala, hingga menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajja Andi Depu, Polman.

Sebagai bentuk perhatian atas kejadian itu, Salim memberikan bantuan berupa uang senilai Rp. 10 Juta yang dikirim via transfer rekening bank ke keluarga korban, Awaluddin . “Saya berharap bantuan ini dapat meringankan beban korban, dan semoga keluarga korban mendapat ketabahan atas musibah yang menimpanya,” ucapnya.

Salah seorang keluarga korban, Hasania mengucapkan terima kasih dan merasa sangat terbantu apalagi korban mendapatkan perawatan melalui jalur umum. "Korban menjalani perawatan umum di rumah sakit sekarang, karena tidak mendapat tanggungan dari BPJS kalau kasus penganiayaan,” ucapnya.

Erisusanto



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas