Advertorial

Rabu, 22 Januari 2025 | 19:28

Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin Tandatangan Komitmen komitmen bersama di Mamuju/ Ist

Mamuju, Sulbarkita.com -- Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menghadiri workshop kick off meeting program Result Based Payment (RBP) Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) Green Climate Fund (GCF) Sulbar, di Hotel Maleo, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Rabu, 22 Januari 2025. Kegiatan itu dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen bersama untuk optimalisasi hutan dan lahan yang berkontribusi terhadap penurunan emisi di Sulbar.

“Ini bagian gerakan upaya penurunan emisi karbon wilayah Sulbar. Jadi saya dukung betul program ini, makanya saya manfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan bahwa memang ada hal baik pernah dilakukan, tapi kita harus mengakui ada juga kegagalan di sektor lingkungan hidup,” kata Bahtiar.

Menurut Bahtiar, terdapat banyak pengalaman program penghijauan yang tidak berkelanjutan serta tidak memperhatikan kehidupan lingkungan sekitar. Sehingga kata dia, masyarakat cenderung tidak ingin terlibat dalam kegiatan tersebut. “Jadi yang masih aktif menanam adalah pemerintah dan LSM saja, karena tidak ada nilai ekonominya. Makanya harus dipastikan program penghijauan memiliki manfaat,” ujarnya.

Bahtiar mengatakan, salah satu contoh yang selalu ia lakukan selama menjadi Pj. Gubernur Sulbar yakni menanam mangrove, serta bantuan bibit ikan dan kepiting kepada masyarakat. “Kegiatan itu membuat masyarakat bersemangat karena memiliki nilai ekonomis. Termasuk juga di sungai kita bantu bibit ikan, lahan tandus dibantu bibit nagka madu, bibit pala, dan bakar (Sukun),” kata dia.

Direktur Mitigasi Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Irawan Asaad mengatakan, kegiatan tersebut dirancang kementerian bersama Pemprov Sulbar serta Non Governmental Organization (NGO). Sementara pendanaannya ditanggung NGO luar negeri yang disalurkan ke KLHK, kemudian dilanjutkan ke tingkat provinsi. “Kita dibantu SCF sebagai perantara pelaksanaan teknisnya di Sulbar, seluruh Indonesia mendapat program tersebut. Namun tahap awal baru ada delapan provinsi salah satunya Sulbar,” katanya.

Ketua SCF, Arham menyampaikan, pihaknya saat ini sedang dalam tahap persiapan menjalankan program RBP, yang dimulai dari perencanaan arsitektur perubahan iklim. “Mulai dari kebijakan sampai masuk di sistemnya, kemudian bicara berapa target yang sesuai untuk wilayah Sulbar,” ujarnya.

Erisusanto/Advertorial



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas