Mamuju, Sulbarkita.com -- Bantuan dana sebesar Rp 250 juta yang dikucurkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani untuk korban banjir bandang Mamuju menuai polemik. Sebab Dinas Sosial Sulbar maupun Mamuju tak bisa menjelaskan penggunaan anggaran tersebut.
Hal itu terbukti saat Kepala Seksi Bencana Alam Dinas Sosial Sulbar, Amri Sulo serta Sekretaris Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Mamuju, Muhammad Hasrul dicecar wartawan soal anggaran tersebut dalam dialog yang digelar Kepolisian Daerah Sulawesi Barat di gedung Mapolda I, Mamuju, Rabu 4 April 2018.
Amri Sulo tak mampu menjelaskan pertanyaan wartawan mengenai alokasi anggaran. Ia berdalih bencana banjir di Mamuju yang mendadak membuat pemerintah kalang kabut. “Kami baru kali ini mendapat bencana sebesar ini, mengenai anggaran Rp 250 juta nanti kami koordinasi dengan atasan,” Ujarnya.
Setali tiga uang dengan Muhammad Hasrul. Ia hanya bisa menghimpun cecaran pertanyaan wartawan ihwal kucuran anggaran tersebut. Giliran diminta menjawab, Hasrul mengatakan, “Saya belum bisa memberikan jawaban dan hal ini akan saya sampaikan kepada atasan untuk ditindaklanjuti,” katanya singkat.
Wartawan pun tampak kecewa dengan penjelasan dua pejabat teras Pemprov Sulbar dan Mamuju tersebut. Namun Kapolda Sulbar Brigjen. Pol Baharuddin Djafar berusaha mencairkan situasi dengan meminta pemerintah lebih sigap menghadapi bencana. “Langkah selanjutnya adalah perlunya latihan bersama masyarakat bagaimana cara menaggulangi apabila terjadi hal serupa terjadi lagi,” katanya.
Baharudin menambahkan korpsnya siap ikut bekerjasama mencari solusi atas persoalan banjir di Mamuju, termasuk siap menyediakan personil untuk pelatihan tanggap darurat dengan masyarakat.
Banjir bandang terjadi setelah Sungai Karema meluap karena hujan yang terus menerus melanda Mamuju pada Kamis 22 Maret 2018. Peristiwa itu menghanyutkan puluhan rumah dan menelan satu korban jiwa yakni aparat kepolisian yang sedang bertugas.
Lima hari kemudian atau 27 Maret, Menko PMK Puan Maharani dan Wakapolri Komjen Syafruddin berkunjung ke Mamuju untuk melihat langsung korban banjir di pengungsian. Puan lantas memberi bantuan berupa uang tunai senilai Rp 250 juta.(Eri/TSM)
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar