Mamuju, Sulbarkita.com--Badan Pusat Statistik Sulawesi Barat mencatat kontraksi ekonomi yang terjadi pada triwulan II 2020 di Sulbar sebesar 0,78 persen. Dari sisi pengeluaran, kontraksi yang paling terasa terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,74 persen.
"Kontraksi sebesar 0,78 persen terjadi bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2019 (y-on-y)," tulis BPS dalam siaran persnya.
Kontraksi yang terjadi pada ekonomi Sulbar sejalan dengan kondisi nasional yang tercatat menurun sebesar 5,32 persen (y-on-y) bila dibandingkan dengan triwulan II-2019. Lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang paling banyak mengalami kontraksi di tingkat nasional sebesar 30,84 persen.
Menurut BPS, pandemi Covid-19 menjadi biang terjadinya goncangan ekonomi secara nasional. "Berbagai kebijakan yang dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19, seperti penutupan sekolah dan beberapa kegiatan bisnis, pembatasan sosial berskala besar, bahkan lockdown mengakibatkan penurunan tingkat konsumsi dan investasi," tulis BPS dalam catatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2020.
Kendati demikian, hal yang menarik di Sulbar adalah dari segi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terdapat pada lapangan usaha Informasi dan komunikasi sebesar 5,30 persen. Bahkan secara kumulatif pada triwulan I-II 2020, lapangan Informasi dan Komunikasi sebesar 7,01 persen. "Adapun pertumbuhan ekonomi secara kumulatif triwulan I dan 2 jika dibandingkan dengan kondisi yang sama tahun 2019 (c-to-c) mencapai 2,00 persen."
TRIVIA
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar