Mamuju

Rabu, 29 Mei 2019 | 20:43

Bandara Tampa Padang/ Sumber: http://tampapadangairport.blogspot.com

Mamuju, Sulbarkita.com -- Rencana pengubahan nama bandara Tampa Padang yang terletak di Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju kembali bergulir.

Bandara yang berjarak sekitar 27 km dari pusat pemerintahan Mamuju ini rencananya mengambil nama pahlawan nasional asal Sulbar yaitu Andi Depu.

Usulan datang dari Kepala Kesbangpol Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Rahmat Sanusi. Menurutnya, bandara yang berdiri pada 1978 itu telah layak mencaplok nama tokoh daerah.

“Alangkah baiknya kalau bandara berganti nama menjadi Andi Depu, karena tahun lalu ia telah dinobatkan oleh Presiden Joko Widodo menjadi pahlawan nasional,” ujarnya kepada Sulbarkita.com di ruang kerjanya, Rabu, 29 Mei 2019.

Klik: Andi Depu Kandidat Pahlawan Nasional 2018,  Begini Perjuangan Panjang Menjadikan Andi Depu Pahlawan Nasional,  Menengok Kondisi Tugu Andi Depu di Hari Kartini

Menurut Rahmat, salah satu bandara udara di Indonesia yang belum memiliki nama ialah Bandara Tampa Padang. “Sebab Tampa Padang itu hanya nama kampung,” kata dia.

Meski pernah menuai pro kontra, Rahmat berharap agar penggantian nama bandara ini bisa diterima semua pihak. “Kita harus menghargai bahwa Andi Depu itu adalah pahlawan dengan mengabadikan namanya,” ucapnya.

Rahmat melanjutkan, kritikan atas pengubahan nama bandara terjadi sebelum Andi Depu dianugerahi gelar pahlawan nasional. Hal itulah menjadi alasan mengapa sebagian masyarakat menolak nama bandara Andi Depu.

“Di Sulbar itu masih menganut prinsip Pitu Ulunna Salu dan Pitu Babana Binanga, Andi Depu itu orang tua masyarakat Sulbar,” kata dia.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sulbar, Nanang Wahidin menyatakan, isu pengubahan nama bandara Tampa Padang mulanya terjadi diinternal Pemerintah Provinsi Sulbar.

“Waktu itu Ali Baal belum genap setengah tahun menjabat sebagai gubernur. Dalam rapat resmi Pemerintah Sulbar, Ali Baal menyampaikan ingin mengganti nama bandara menjadi Andi Depu,” ujarnya kepada Sulbarkita.com.

Menanggapi pro kontra masyarakat, Nanang berpendapat bahwa kritikan terjadi karena adanya ego etnis. “Bahwa bandara itu berada di Mamuju, sedangkan Andi Depu dikenal sebagai pahlawan dari suku Mandar,” katanya.

Selain itu kata dia, masyarakat Sulbar saat itu baru saja mengikuti kontestasi politik pada pemilihan gubernur 2017. “Jadi setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh gubernur baru saat itu tentu akan menjadi titik fokus para pengamat,” kata Nanang.

Namun, Nanang mengapresiasi usulan pengubahan nama bandara tersebut. Kata dia, hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sulbar karena telah memiliki pahlawan nasional.

“Kita dapat memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa Andi Depu itu merupakan tokoh asli Sulbar,” tuturnya.

Nanang pun mengimbau agar persoalan tersebut dapat dibicarakan dengan baik dan melibatkan seluruh tokoh serta stakeholder di Sulbar. “Jangan sampai memicu konflik etnis, saya sangat mengecam itu,” ucapnya.

Andi Depu yang bergelar Ibu Agung dianugerahi label Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta bersama lima tokoh lainnya pada Kamis, 8 November 2018 lalu.

Pemberian gelar pahlawan kepada perempuan berdarah Mandar kelahiran Tinambung, pada Agustus 1907 silam itu sesuai Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 123/TK/Tahun 2018, tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Erisusanto



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas