Mamuju, Sulbarkita.com -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) ingin menjadi salah satu provinsi yang maju dalam teknologi digital. Oleh karena itu mereka menarget 70 desa di Sulbar mendapatkan layanan internet pada tahun ini.
“Kebijakan ini untuk mendukung percepatan Sulbar menjadi provinsi digital yang maju dan Malaqbi,” kata Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Sulbar, Safaruddin Sanusi DM, dalam peresmian program layanan internet Desa, Mandiri, Cerdas dan Sehat (Marasa), di Kantor Gubernur Sulbar, Senin, 20 Januari 2020.
Program ini sudah dimulai sejak 2019. Bahkan sebanyak 32 dari 70 desa saat ini sudah menikmati internet. Di antaranya ada di Polewali Mandar sebanyak delapan desa, yakni Mosso, Katumbangan, Rappang Barat, Galung Lombok, Tammajarra, Napo, Lekopadis dan Katimbang.
Kemudian di Majene sebanyak lima desa, yakni Tammeroddo, Lombang, Sambabo, Buttu Baruga dan Pamboborang. Di Mamasa sebanyak lima desa, yakni Tondok Bakaru, Ralleanak, Balla Sataneteang, Minanga dan Sendana.
Sedangkan di Mamuju sebanyak lima desa, yakni Botteng Utara, Rantedoda, Losso, Lebani dan Pammulukang. Memuju Tengah sebanyak lima desa, yakni Lemo-Lemo, Kambunong, Sinabatta, Sanjango dan Saloada. Adapun Pasangkayu sebanyak empat desa, yakni Balanti, Kalukunangka, Wulai dan Martasari.
Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar mengatakan, penyediaan infrastruktur teknologi informasi yang memadai sangat diperlukan, agar pemerintah dan masyarakat desa dapat terhubung dengan jaringan global. Sehingga masyarakat Sulbar tidak gagap teknologi alias gaptek.
“Melalui internet yang dapat dimanfaatkan secara positif, untuk mendorong kemajuan diberbagai sektor dan dapat mempromosikan potensi-potensi yang ada di daerah masing-masing,” kata Enny.
Enny berharap, pemerintah desa melanjutkan sewa penggunaan dan mengembangkan kapasitas jaringannya di masa yang akan datang. “Dengan menggunakan pembiayaan di desa, agar koneksi internet terus berlanjut memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi warga,” katanya.
Kendati demikian, Syafruddin menambahkan bahwa program ini masih memiliki sejumlah kendala. Misalnya cuaca buruk yang mengakibatkan layanan internet terputus. Untuk itu, program tersebut menggunakan jaringan kabel Fiber Optik (FO) yang stabil.“Jaringan kabel FO karena merupakan solusi yang terbaik untuk jaringan internet,” ucap Safaruddin.
Layanan Internet Desa Marasa tersebut merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Sulbar melalui Dinas Komunikasi Informatika (Kominfo), Persandian dan Statistik dengan PT. Indonesia Comnets Plus (Icon Plus) yang merupakan anak Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada bidang teknologi informasi dan komunikasi
ADVERTORIAL
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar