Kepala Desa Bonde-bonde, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Nuruddin, tak mau jadi pemimpin yang biasa saja. Setelah dilantik menjadi kepala desa 29 November lalu, ia akan mengenalkan budidaya tanaman holtikultura (jangka pendek) seperti cabai ke warganya. “Tipe tanaman ini menguntungkan karena cepat panen dan pemasarannya mudah,” kata dia pekan ini.
Tak tanggung-tanggung, ia juga berencana memasukkan kebutuhan bibit, pestisida, pupuk, dan kebutuhan pertanian holtikultura lainnya dalam Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2019. Nuruddin meyakini model usaha ini bisa menyumbang pendapatan signifikan untuk membangun Bonde-bonde.
Wajar saja ide itu muncul di kepala Nuruddin. Ia adalah sarjana Ilmu Pertanian dari Universitas Al-asyaria Mandar (Unasman) Sulawesi Barat. Bahkan ia sudah berniat memberi contoh warganya dengan bertani holtikultura di kebun rumahnya. “Saya ingin warga tahu bahwa tanaman ini cocok dikembangkan di desa kami,” ujar pria lajang berusia 32 tahun tersebut.
Desa Bonde-bonde berada di Kecamatan Tubo Sendana, hasil pemekaran Kecamatan Sendana. Desa ini berjarak sekitar 50 kilometer dari Kota Majene, dengan waktu tempuh sekitar satu setengah jam. Kendati berada di wilayah pesisir Sulawesi Barat, lahan pertanian juga menjadi sumber penghasilan masyarakat di desa ini.(Lang/TS)
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar