Majene, Sulbarkita.com -- Demisioner Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Majene Periode 2016-2018, Sayyid Adwil Al Mahdaly mengajak masyarakat menyikapi kericuhan demonstrasi di depan kampus STIKES Bina Bangsa Majene (BBM) dengan kepala dingin. Menurutnya, demonstrasi yang dilakukan Pengurus Humpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majene itu dapat menimbulkan dampak buruk bila tidak dikomunikasikan dengan baik.
“Apalagi ini ada korban pemukulan. Jangan sampai pihak keluarga korban marah hingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Persoalan ini harus disikapi dengan kepala dingin,” ujar Adwil kepada Sulbarkita.com, melalui sambungan telepon pada Jumat, 14 Maret 2025.
Beredar video di media sosial demonstrasi yang dilakukan HMI Cabang Majene di depan kampus STIKES BBM, pada Rabu, 12 Maret 2025. Video itu memperlihatkan demonstan berhadap-hadapan dengan puluhan perempuan berhijab yang merupakan mahasiswi STIKES BBM. Aksi tersebut akhirnya ricuh setelah bendera HMI yang dibawa demonstran ditarik hingga sobek.
Dilansir dari berbagai media, HMI Cabang Majene menggelar demonstrasi tersebut untuk menuntut pihak kampus karena menskorsing salah seorang mahasiswi STIKES BBM yang merupakan kader HMI Majene. Akibat dari kericuhan itu, sejumlah mahasiswa STIKES BBM mengalami tindakan kekerasan.
Menurut Adwil, demonstrasi merupakan salah satu cara untuk menyampaikan aspirasi, namun aksi turun ke jalan itu harus dilakukan dengan bijak tanpa menimbulkan dampak negatif. “Jangan sampai perjuangan mahasiswa itu justru mendapat empati dari masyarakat,” kata dia yang saat ini menjabat Ketua Bidang Departemen ESDM, Lingkungan Hidup dan Kehutanan BPC HIMPI Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Jebolan mahasiswa STIKES BBM itu pun mengajak pengurus HMI Cabang Majene dan organisasi internal kampus STIKES BBM maupun civitas akademika duduk bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Seharusnya di bulan suci Ramadan ini semua permasalahan dapat dibicarakan dengan baik sehingga mencapai titik damai,” kata Adwil.
Erisusanto
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar