Majene, Sulbarkita.com-- Yayasan Pemuda Mitra Masyarakat Desa (YPMMD) Sulawesi Barat melakukan pembibitan mangrove atau bakau untuk masyarakat sebanyak 20 ribu batang. Mangrove tersebut bakal ditanam di pesisir pantai Baluno, Desa Binanga, Kecamatan Sendana, Majene, yang kini dikenal sebagai objek wisata Mangrove Learning Center (MLC) .
"Khusus untuk kegiatan penanaman bibit mangrove di sepanjang pantai Baluno sebanyak 20 ribu pohon yang dilaksanakan selama 3 bulan dari Oktober hingga Desember," ujar Aziil Anwar, pendiri YPMMD saat ditemui di markas MLC di Baluno pada Selasa 3 November 2020.
Pembibitan mangrove sebanyak 20 ribu batang merupakan hasil kerja sama antara YPMMD dengan organisasi nirlaba Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Lariang-Mamasa. Tujuannya agar pesisir Sulbar tidak mengalami abrasi. Sehingga biota laut yang menjadi salah satu mata pencaharian warga bisa berkembang biak dengan cukup baik.
Aziil Anwar menambahkan kerja sama juga mencakup pembangunan taman KEHATI Mangrove serta pembangunan sekolah alam KEHATI. Tujuan dari proyek tersebut untuk membangun sekolah alam yang diikuti siswa-siswi SD dan SLTP.
"Nanti ada 3 kelas. Setiap kelas berisi 30 siswa. Untuk SD sederajat dari kelas 4 hingga kelas 6. Kemudian untuk SMP dari kelas 1 hingga kelas 2," ucapnya.
Sulap Baluno Jadi Hutan Mangrove
Pantai Baluno sudah lama menjadi salah satu destinasi wisata di Sulbar. Sayangnya pantai ini dulunya tidak terawat. Abrasi akibat kikisan air laut membuat hamparan pasir putih di pantai itu sempat mengalami kerusakan. Ditambah lagi pohon mangrove di area tersebut sempat gundul dan mati akibat kerap ditebang dan daunnya dijadikan pakan ternak.
Hutan Mangrove Baluno/Trivia
Aziil Anwar, 62 tahun, adalah orang yang menyelamatkan kondisi pantai tersebut. Berbekal ilmu dari sebuah pelatihan penanaman mangrove di Sinjai, Sulawesi Selatan sekitar 30 tahun silam, pensiunan Penyuluh Kehutanan tersebut lantas mencoba mengubah kondisi Pantai Baluno. "Saat itu saya makan-makan di sebuah kedai pesisir Baluno, saya memperhatikan sekitar pesisir yang cocok ditumbuhi mangrove," kata dia bercerita.
Pria kelahiran Ternate, Maluku Utara itu lantas menyempatkan waktu untuk mulai merawat dan menambah tanaman bakau di sekitar Baluno. Ia juga mengembangkan pengetahuan dan sokongan dana melalui kerja sama dengan pemerintah dan sejumlah organisasi nirlaba seperti KEHATI.
Hasilnya pun dituai Aziil saat ini. Tanaman mangrove di pantai Baluno kini mencapai luasan hingga 76 hektare. Obyek wisata Baluno pun semakin mendatangkan daya tarik dan menumbuhkan ekonomi masyarakat di sekitar Baluno.
HASLAN SYARIL
RALAT:
Dalam berita sebelumnya pembibitan mangrove atau bakau untuk masyarakat di pesisir Sulbar disebut sebanyak 36 ribu batang. Yang benar adalah 20 ribu batang.
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar