Mamuju Tengah, Sulbarkita.com— Wisata Pantai Batu Rede yang terletak di Desa Budong-Budong, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, kini mulai bersolek. Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah sedang merehabilitasi pantai tersebut agar masyarakat semakin betah berkunjung ke sana.
Dari pantauan Sulbarkita.com, pantai yang berjarak sekitar 17 kilometer dari pusat Kota Mateng tersebut kini dibanguni gerbang yang megah. Bentuknya berupa dua tiang beton setinggi lima meter dengan lebar sekitar 1 meter. Tiang yang masih dalam tahap pengerjaan tersebut cukup artistik dengan ujung persegi empat bak bertopi.
Gerbang Wisata Pantai Batu Rede/Sulbarkita.com Rahmat
Di bibir pantai, sebanyak lima unit gazebo dari kayu berdiri menghadap laut. Gazebo yang menggunakan atap seng tersebut kira-kira berukuran 3 kali 3 meter yang berkapasitas sekitar 8 orang. Sehingga cocok bagi keluarga untuk bersantai sambil memandangi birunya laut di sana.
Pelancong juga tidak akan kesulitan mengetahui informasi seputar pantai. Di sana juga tengah dibangun fasilitas tambahan berupa kantor pusat informasi wisata yang hampir seukuran lapangan bulutangkis.
Untuk membangun semua itu, Pemda Mateng merogoh kocek sebesar Rp 2 miliar rupiah pada tahun ini. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mateng Bambang Suparni mengatakan anggaran difokuskan pada pembangunan fisik.
“Setelah pembangunan rampung kami akan kembangkan wisata kuliner serta pusat budaya dan seni,” kata Bambang kepada Sulbarkita.com di kantornya pada 18 November 2019. "Seni dan budaya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.”
Gazebo Wisata Pantai Batu Rede/Sulbarkita.com Rahmat
Pantai Batu Rede memang layak mendapat perhatian besar dari pemerintah. Sebab pantai ini memiliki keistimewaan dalam panorama alamnya. Di siang hari, pengunjung bisa berenang di air laut yang masih cukup jernih nan biru.
Adapun di sore hari, pengunjung akan menikmati matahari terbenam dengan siluet warna yang romantis. Pun sangat cocok bagi mereka yang senang berswafoto.
Jumardan, 20 tahun, warga yang bermukim tak jauh dari pantai tersebut menyatakan Pantai Batu Rede sebelumnya memang tidak terurus. Bahkan warga menjadikan pesisir pantainya tempat beternak sapi.
“Di sini rumputnya banyak jadi warga gunakan untuk beternak sapi dan kambing,” kata dia saat ditemui di sekitar pantai tersebut pada Selasa 26 November 2019. “Fasilitas yang dibangun ini harus dikelola dengan baik. Kebersihannya juga harus dijaga,” kata Jirman, warga lainnya menambahkan.
Bila dari pusat kota Topoyo, pengunjung bisa menggunakan mobil maupun motor ke destinasi Pantai Batu Rede. Sebab jalan menuju ke sana sudah berbentuk aspal dan beton. Waktu tempuhnya sekitar 40 menit. Sayangnya belum ada kendaraan umum yang rutin ke sana, sehingga harus menyewa kendaraan sendiri.
RAHMAT
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar