Nasional

Minggu, 08 Desember 2019 | 11:56

Kapal Padewakang/ Sumber: Ridwan Alimuddin

Makassar, Sulbarkita.com—Kapal kuno Padewakang akhirnya menjalankan misi ke Australia pada hari ini, Ahad 8 Desember 2019. Kapal khas Sulawesi Selatan dan Barat itu berangkat dari Pantai Losari Makassar pada pukul 9.00 WIB.

"Tidak ada seremoni," kata Ridwan Alimuddin, jurnalis dan peneliti maritim yang ikut dalam ekspedisi tersebut saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Ahad. "Tidak ada tari-tarian atau apa pun." dia menambahkan sambil tertawa.

Kendati demikian, Konsul Jenderal Australia di Makassar HE Richard Mathews melepas keberangkatan kapal yang menjadi andalan pelaut Bugis Makassar dan Mandar ini. Bahkan Mathews sempat merasakan sensasi mengarungi kapal tanpa mesin tersebut selama kurang lebih satu jam. ”Beliau ikut kurang lebih 2 km dari pantai.”

Perjalanan Kapal Padewakang ke Australia ini sangat spesial. Sebab menjadi pengingat bahwa pelaut Sulawesi kerap menggunakan kapal tersebut ke Negeri Kanguru sekitar abad 15 atau sekitar 600 tahun yang lampau.

Mereka berlayar saat angin muson barat terjadi sekitar Desember dan kembali ke Sulawesi pada angin muson timur sekitar Mei. Para pelaut ke Australia untuk menangkap teripang, hewan laut yang masuk pada perdagangan internasional pada zaman tersebut.

Ridwan mengatakan dari sejumlah catatan sejarah, terakhir pelaut Sulawesi ke Australia mencari teripang sekitar 1909. Nama pelautnya adalah Husein Daeng Rangka. “Kami sempat ziarah ke makam beliau yang tak jauh dari RS Plamonia,” ujar Ridwan sembari menyatakan pelaut berhenti ke Australia karena jalurnya di tutup oleh Inggris.

Ridwan bersama kru kapal Padewakang berjumlah sekitar 12 orang. Para awak kapal berasal dari sejumlah daerah, salah satunya dari Mandar, Sulawesi Barat. “Mereka sebagian pernah naik perahu Sandeq ke Australia. Terdapat dua nelayan dari Mandar.”

Ridwan bersama kru kapal yang dijuluki Nur Al Marege semula menarget berangkat ke Australia pada Jumat 6 Desember 2019. Namun sejumlah persiapan masih perlu dimatangkan, termasuk soal persuratan ke Australia, membuat waktu keberangkatan molor hingga 8 Desember. "Target kami sampai ke Australia selama satu bulan."

TRI S

 



 

 

 



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas