Majene

Kamis, 19 Desember 2019 | 14:58

Paminggalan/ Sumber: Facebook-Ridwan Alimuddin

Majene, Sulbarkita.com—Indonesia Merdeka sudah 74 tahun pada 2019 ini, namun sejumlah wilayah di Sulawesi Barat ternyata baru dialiri listrik. Salah satunya adalah Desa Paminggalan, Kecamatan Sendana, Majene.

Di desa ini, PLN bersama pemerintah setempat baru saja meresmikan Proyek Listrik Desa 2019. Proyek ini membuat Paminggalan kini sudah menikmati terangnya lampu di malam hari. “Salah satu kebutuhan primer masyarakat di Desa Paminggalan akhirnya dapat terpenuhi,” kata Camat Sendana Albar Mustar dalam rilis Humas Pemkab Majene pada Rabu 18 Desember 2019.

Paminggalan memang salah satu desa terpencil di Sulbar. Desa ini menjorok ke dalam pegunungan Sendana dengan jumlah penduduk lebih dari seribu jiwa pada 2017. Jarak Paminggalan ke Somba, Ibu Kota Kecamatan Sendana, sekitar 17 kilometer. Waktu tempuh bisa sakitar satu jam.

Dulunya akses ke wilayah ini cukup sulit. Namun beberapa tahun belakangan sudah mulai dibanguni jalan dengan rabat beton. Salah satunya akses dari Desa Limbua, Sendana. Kendati demikian sebagian wilayah cukup curam sehingga kendaraan yang disarankan digunakan berupa mobil hardtop dan motor trail.

Bupati Majene Fahmi Massiara mengatakan adanya aliran listrik ke Paminggalan bakal memberi efek yang besar pada perekonomian di wilayah tersebut. “Pemerintah Desa juga bisa menginisiasi pengadaan TV Kabel sehingga warga dapat menikmati siaran televisi,” kata Fahmi dalam rilis Humas Pemkab Majene, Rabu lalu.

Albar Mustar menambahkan Paminggalan merupakan penghasil cengkeh dan kopi. Dengan adanya listrik bisa mempengaruhi kelancaran distribusi hasil bumi tersebut ke wilayah lainnya. “Harapannya aliran listrik ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Paminggalan,” katanya.

Adapun Manajer Unit Layanan Pelanggan PLN Majene Bahtiar mengatakan instansinya membangun jaringan listrik di 8 desa di Majene. Di antaranya terletak di Kecamatan Sendana yakni di Desa Paminggalan dan Desa Limboro, di Kecamatan Ulumanda yakni di Desa Panggalo Tandiallo dan Desa Popenga, di Malunda terletak di Desa Mekkatta, serta di Pamboang yaitu di Desa Banua Adolang.

Menurut Bahtiar panjang kabel yang digunakan untuk mencapai seluruh desa tersebut yakni 60 kilometer dengan jumlah pelanggan 800 rumah. “Anggaran yang dihabiskan mencapai Rp 20 miliar, “ ucapnya.

TRI S  

 



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas