Mamuju

Kamis, 05 Oktober 2017 | 14:12

Ketua DPRD Sulbar Andi Mappangara sumber : kabaroke.com

Publik Sulawesi Barat geger. Pasalnya, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat menetapkan pucuk pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulbar sebagai tersangka korupsi pada Rabu 4 Oktober 2017. Mereka adalah Ketua DPRD Sulbar Andi Mappangara (AM), dengan tiga wakilnya yakni Hamzah Hapati Hasan, H Harum, serta Munandar Wijaya (MW).

"Kejati Sulselbar menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan korupsi penyimpangan APBD Sulbar 2016," tulis Kejati dalam siaran persnya.

Penetapan tersangka ini ramai diberitakan di media lokal hingga nasional karena disinyalir korupsi berjamaah, atau melibatkan hampir separuh anggota DPRD Sulbar. Lantas pertanyaannya siapa Ketua DPRD Sulbar Andi Mappangara?

Menelusuri latar belakang Andi Mappangara itu bukan perkara mudah. Disamping karena DPRD Sulbar belum peka teknologi informasi alias tidak punya website. Tak ada pula informasi profil Andi Mappangara yang lazimnya ditanpilkan para politikus di dunia maya.

Namun bukan berarti Andi Mappangara adalah tokoh yang berada dalam gelap. Dia adalah salah satu politikus yang berpengaruh dan punya karir moncer, setidaknya di Sulbar.

Dalam karier politik, Mappangara adalah Sekretaris Partai Demokrat Sulbar. Dia menjabat Ketua DPRD Sulbar dua tahun terakhir, tepatnya November 2015, karena menggantikan Aras Tammauni, rekan separtainya yang maju dalam Pilkada Mamuju Tengah.

Mappangara bukan politikus kemarin sore. Sebelumnya dia adalah anggota DPRD Sulbar yang terpilih dalam Pemilu Legislatif 2014, melalui daerah pemilihan Polewali Mandar B yakni Tinambung, Campalagian, Tutar, Luyo, Limboro, Balanipa, serta Allu.

Dia percaya diri meraih kursi wakil rakyat provinsi karena sudah punya basis massa yang cukup kuat. Itu ditandai kemampuan Mappangara duduk dua periode di DPRD Polewali Mandar (2004-2009 dan 2009-2014). Bahkan sempat menjabat Ketua DPRD Polman.

Di luar politik, dia juga cukup punya nama. Pada Oktober 2015, Mappangara terpilih menjadi Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sulbar untuk periode 2015-2017. Jabatan itu adalah kali kedua diraihnya dengan cukup mulus.

Dengan moncernya karier Mappangara, barang tentu dia tak langsung berdiri di atas awan. Warga Mapilli itu memulai karir politik benar-benar dari dasar, yakni dengan menjadi kepala desa. Wajar bila dia mampu menghadapi status tersangka yang disandangnya dengan tenang, "Saya merespons biasa saja," ujarnya kepada Kompas.

ADM | KOMPAS | DEMOKRAT.OR.ID



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas