Nasional

Rabu, 03 Oktober 2018 | 02:46

Ilustrasi hoaks/Koran Seruya

Jakarta, Sulbarkita.com--Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kepolisian RI untuk menangkap para penyebar kabar hoaks atau bohong terkait bencana gempa dan tsunami.

Siapapun yang dapat bencana seperti ini dan memanfaatkan keprihatinan untuk kepentingan yang meresahkan masyarakat segera kita tangkap," ujar Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menirukan instruksi Presiden seperti yang dilansir Republika.com pada Selasa lalu.

Pasca bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, kabar hoaks beredar dan meresahkan masyarakat di sejumlah daerah. Tak terkecuali di Sulawesi Barat, masyarakat sempat mengungsi setelah adanya informasi bakal terjadi gempa dan tsunami yang beredar melalui media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan whatsapp.

Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk tenang. Mereka menilai informasi menyesatkan itu sengaja dibuat untuk meresahkan masyarakat, “Jangan mudah percaya dengan isu-isu yang tidak jelas kebenarannya,” tulis Polresta Majene dalam rilisnya, Senin 1 Oktober 2018.

Sementara Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan Polri sedang melacak pembuat dan penyebar hoaks soal bakal terjadinya gempa yang membuat panik masyarakat. “Tinggal nunggu waktu saja nanti yang menyebarkan itu, pasti ketangkap," kata Setyo seperti yang dilansir Detik.com.

Setyo menyatakan Polri prihatin adanya pihak yang sengaja memproduksi hoaks dalam situasi bencana. Dia pun mencontohkan masyarakat di Majene, Sulbar yang panik karena kabar bohong tersebut. "Seperti kemarin di Majene itu terjadi hoaks. Masyarakat berduyun-duyun naik ke atas bukit, kemudian sekolah ditutup. Ini kan mengakibatkan kekacauan di masyarakat," ujar dia.

SULBARKITA | REPUBLIKA.COM | DETIK.COM



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas