Majene, Sulbarkita.com--Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Tahap V Desa Adolang, Kecamatan Pamboang, Majene, pada Rabu 19 Agustus 2020 menjadi berbeda dari biasanya. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penanaman loka pere, salah satu varian pohon pisang yang hanya ada di Sulbar alias masuk dalam tanaman endemik.
"Semua penerima BLT masing-masing wajib membawa 3 bibit loka pere untuk ditanam," kata Kepala Desa Adolang, Sukiman di sela kegiatan.
Loka pere sudah menjadi ikon Desa Adolang, salah satu buktinya adanya tugu loka pere yang terdapat di perbatasan desa tersebut. Keberadaan loka pere juga sudah menjadi makanan pokok masyarakat Adolang secara turun temurun. Salah satu olahan yang ditemui sampai sekarang adalah loka nianjoroi (pisang direbus kemudian dibaluri santan).
Badan Litbang Kementerian Pertanian juga telah melakukan penelitian terhadap loka pere lantaran termasuk tanaman yang cukup angka. Dalam situs Balitbang Kementan disebutkan loka pere langka karena budidayanya tidak begitu diperhatikan oleh petani. Hal ini lantaran belum ada nilai ekonomi yang membedakannya dari jenis pisang lainnya.
Padahal jenis pisang ini memiliki banyak kelebihan yakni manis, tetap keras meskipun telah matang, dan tahan disimpan lama. Sehingga cocok diolah menjadi berbagai jenis makanan ringan seperti keripik. Balitbang Kementan juga mencatat bahwa loka pere pernah meraih juara I tingkat nasional dalam perlombaan pertanian lokal. Kala itu tanaman loka pere menjadi jenis pisang yang dipamerkan oleh Makassar (Sulawesi Barat masih termasuk dalam Sulawesi Selatan).
Menurut Balitbang Kementan, karakter tanaman loka pere yang masuk dalam spesies Musa Parasidiaca memang lebih unik dari karakter tanaman pisang pada umumnya. Loka pere memiliki tinggi tanaman mencapai 2-3 meter, batang tegak, bentuk batang bulat berwarna hijau, warna pangkal batang hijau, lingkar batang 46-68 cm, jumlah anakan 3-8 anakan.
Sukiman menambahkan warganya juga telah diimbau untuk menanam loka pere di halaman rumah masing-masing. Bahkan loka pere akan dijadikan salah satu jenis perlombaan dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun RI ke-75. "Siapa yang paling banyak menanam loka pere kami akan berikan apresiasi berupa hadiah," ujarnya.
Kepala Dinas Pembedayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Andi Amriana Chaerani menyatakan apresiasinya terhadap inovasi Desa Adolang dalam penyaluran BLT. Ia menilai hal itu sebagai masukan untuk kembali menghidupkan kearifan lokal yang ada di masing-masing desa. "Semoga loka pere ini harus terus tersedia di Desa Adolang " kata dia.
Haslan Syahril
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar