Mamuju, Sulbarkita.com -- Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar membuka launching buku berjudul Gema Gandang Dewata, di d’Maleo Mamuju, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju pada Kamis, 14 Februari 2019.
Buku yang diterbitkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulsel itu sebagai salah satu bagian dari upaya prakondisi penguatan kelembagaan pengelolaan Taman Nasional Gandang Dewata (TNGD).
Peluncuran buku Gema Gandang Dewata diserahkan oleh Kepala BBKSDA Sulsel, Thomas Nifinluri kepada Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar.
Dalam sambutannya, Enny mengaku dirinya merasa bangga menjadi bagian dalam proses kelembagaan TNGD. “Kebanggaan saya semakin lengkap dengan adanya buku ini, apalagi saya juga menjadi bagian dalam proses kelembagaan taman nasional ini, yang ketika itu saya sendiri yang melepas tim ekspedisi TNGD tahap kedua pada 2018 lalu,” ujarnya.
Menurut Enny, keberadaan buku itu sebagai bentuk cinta dan komitmen bersama untuk mempromosikan TNGD sebagai salah satu taman nasional yang hebat di Indonesia, bahkan ditingkat global.
Olehnya itu, dengan dilaksanakannya peluncuran buku tersebut, Enny menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat di dalamnya, di mulai dari tim ekspedisi, tim penulis buku, para pembahas, panitia acara launching dan tamu undangan.
Membahas pembentukan kelembagaan defenitif TNGD, Enny mengajak semua pihak untuk menguatkan upaya terhadap hal itu agar pengelolaannya semakin mantap dan berkelanjutan. “Perencanaan kawasan wisata alam di taman nasional perlu dimatangkan secara konfrehensif,” kata dia.
Istri mantan Gubernur Sulbar dua periode, Anwar Adnan Saleh ini pun berharap upaya maksimal dalam melakukan prakondisi kesiapan kelembagaan TNGD. “Antara lain menyiapkan baseline data yang kuat melalui peluncuran buku ini,” kata Enny.
Melalui kesempatan itu juga, Enny menyampaikan akan menjadikan TNGD sebagai salah satu destinasi wisata alam andalan Sulbar. “Kedepan, taman nasional ini akan dijadikan sebagai wisata andalan. Untuk itu, mari kita promosikan bersama melalui berbagai forum dan media, sehingga semakin banyak yang peduli terhadap taman nasional,”katanya.
Sementara itu, Kepala BBKSD Sulsel, Thomas Nifinluri mengatakan, peluncuran buku yang kedua tersebut bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan informasi tentang TNGD yang diusulkan sejak 10 tahun lalu.
Selain itu, kata Thomas, harus ada upaya untuk membangun komitmen bersama dalam mengawal proses pembentukan kelembagaan defenitif TNGD. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat kelembagaannya dapat segera terwujud, sehingga TNGD dapat menjadi ikon di Sulbar,” ucapnya.
Thomas menambahkan, buku tersebut sebelumnya telah dilaporkan kepada Dirjen KSDAE, Wiratno yang selanjutnya dipromosikan oleh para dosen ketika pembahasan kurikulum konservasi diforum Institut Pertania Bogor (IPB).
Dalam kegiatan itu, turut hadir Kepala Dinas Kehutanan Sulbar, Fakhruddin beserta jajaran, tokoh masyarakat dan tokoh adat, para akademisi dan pecinta alam serta undangan lainnya.
ADVERTORIAL
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar