Mamuju

Minggu, 26 Mei 2019 | 16:11

Mantan Bupati Mamuju, Suhardi Duka/Sulbarkita.com-Eri

Mamuju, Sulbarkita.com -- Mantan Bupati Mamuju dua periode, Suhardi Duka angkat bicara soal rencana pemerintah pusat ihwal pemindahan Ibu Kota Negara. Menurutnya, sebagai salah satu kandidat Ibu Kota, Kabupaten Mamuju sangat layak dijadikan sebagai pusat pemerintahan Indonesia.

“Itu karena letak geografis Sulbar yang berada di tengah Indonesia dan masih ada ribuan hektar tanah kosong yang bisa ditempati,” ujarnya kepada Sulbarkita.com di kediaman putrinya, Jalan AP. Pettarani, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Sabtu, 20 Mei 2019.

Sebagai penduduk Mamuju, Suhardi yang akrab dengan nama SDK itu pun mendukung rencana pemindahan Ibu Kota berada di bumi Manakarra. “Saya sepakat rencana itu. Kalau Negara menyetujui Mamuju sebagai Ibu Kota, saya sangat terima,” kata Suhardi.

Hal itu lantaran Suhardi yang dipastikan lolos ke Senayan dengan perolehan suara terbanyak ke empat pada pemilihan anggota DPR RI di Pemilu 17 April lalu itu menginginkan adanya pertumbuhan ekonomi di Mamuju.

“Jika itu terjadi, pemerintah akan menurunkan anggaran sebesar 460 trilliun yang dapat mendorong perekonomian Mamuju,” kata Dia.

Suhardi pun berjanji akan memperjuangkan hal tersebut jika duduk di kursi DPR. “Kalau nanti ada voting di DPR, saya akan memilih Mamuju,” ucapnya.

Lebih lanjut, Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, rencana yang pertamakali diutarakan Wakil Presiden, Jusuf Kalla itu tidak mesti ditempatkan di wilayah pusat pemerintahan Kabupaten Mamuju.

“Jangan bayangkan kalau rencana Ibu Kota Negara itu di sini (pusat pemerintahan Mamuju), katakanlah berada di Kecamatan Kalukku atau Papalang. Di daerah itu masih ada ribuan hektar tanah,” katanya.

Dari data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Mamuju, Kecamatan Papalang memiliki wilayah dengan luas 197,60 km persegi yang secara administratif terbagi ke dalam 9 desa, yakni Desa Papalang, Topore, Sukadamai, Saalokayu, Toabo, Bonda, Boda-boda, Batu Ampa dan Sisango dengan jumlah penduduk pada 2016 sejumlah 23.939 jiwa.

Jarak Kecamatan Papalang ke pusat pemerintahan Mamuju sekitar 60 km dengan waktu tempuh sekitar sejam.

Sedangkan Kecamatan Kalukku memiliki wilayah dengan luas 470,26 persegi yang terdiri dari 14 kelurahan/desa, yakni Kelurahan Kalukku, Bebanga, Sinyonyoi, Sinyonyoi Selatan, Desa Keang, Sondoang, Beru-beru, Kabuloang, Belang-belang, Pokkang, Guliling, Uhaimate, Kalukku Barat dan Pamulukang dengan jumlah penduduk pada 2016 sejumlah 58.577 jiwa.

Jarak Kecamatan Kalukku ke pusat pemerintahan Mamuju sekitar 32 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Sebelumnya, Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menyatakan provinsi yang dipimpinnya itu memiliki kriteria paling banyak diantara kandidat Ibu Kota Negara lainnya seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.

Menurutnya, saat ini tinggal dua kandidat Ibu Kota Negara yakni Sulbar dan Kaltim. “Kalau tidak salah Kalsel dan Kalteng sudah gugur. Sekarang telah dibentuk tim pengkaji yang dimotori para rektor dari universitas yang dipercayakan oleh Presiden Joko Widodo” kata Ali Baal, Senin, 20 Mei lalu.

Untuk diketahui, Keputusan pemindahan Ibu Kota di luar pulau Jawa ini diambil saat Presiden Joko Widodo menggelar rapat bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perenanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Kantor Presiden, Senin, 29 April 2019.

Dilansir dari Tempo.co.id, 30 April 2019, Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro memperkirakan pemindahan Ibu Kota menelan biaya 466 trilliun jika luas lahannya 40 ribu hektar.

Erisusanto



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas