Mamuju, Sulbarkita.com—Pulau Karampuang menjadi salah satu destinasi yang mempunyai potensi wisata yang cukup tinggi di Desa Karampuang, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Di pulau yang berjarak tiga kilometer dari pantai Mamuju tersebut, indahnya matahari terbenam, pasir putih, dan alam bawah laut yang masih terjaga keasliannya menjadi daya tarik yang luar biasa.
Sayangnya potensi wisata pulau yang bisa ditempuh 15 menit dengan kapal dari Mamuju itu, belum digali secara maksimal oleh pemerintah setempat. Padahal diyakini bisa bersaing dengan destinasi wisata laut lain yang cukup digandrungi di Sulawesi, misalnya Pulau Samalona di Makassar maupun Takabonerate di Selayar.
“Mengutip istilah seorang pengunjung, pulau ini adalah mutiara terpendam dan tersamarkan oleh mutiara-mutiara yang lain,” kata Kepala Desa Karampuang Hasdiah, “Mutiara ini belum mengkilap karena belum digosok dan diasah dengan baik.”
Pernyataan itu diungkapkan Hasdiah di depan Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeny Anwar serta Bupati Mamuju Habsi Wahid, saat memberikan sambutan dalam workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Perencanaan Program Terpadu Instansi Vertikal di kantornya Jalan Abdul Malik Pattana Endeng, Mamuju, Selasa, 5 Desember 2018.
Pulau Karampuang dilihat dari Anjungan Pantai Manakarra/Sulbarkita.com-Eri
Salah satu bukti bahwa Pulau Karampuang belum digali potensi wisatanya, Hasdiah mengaku alat transportasi menuju ke pulau seluas 6 kilometer per segi itu masih tradisional. Yaitu berupa kapal milik warga yang disewakan kepada masyarakat setempat maupun turis yang hendak berwisata ke sana.
Pun bila hendak ke sana, si pemilik kapal harus dicari dulu. “Biasanya warga menelpon pemilik perahu. Sewanya Rp 10 ribu untuk warga setempat sedangkan bagi pengunjung Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu,” ujarnya kepada Sulbarkita.com melalui telepon seusai acara.
Fasilitas yang ada di pulau berpenduduk 2.937 jiwa itu juga masih jauh dari mewah. Misalnya gardu milik warga yang disewakan bagi wisatawan untuk istirahat sebesar Rp 30 ribu sehari. Adapun rumah warga disulap menjadi penginapan dengan sewa Rp 150 ribu rupiah per-malam.
Janji Manis Pembangunan Pulau
Mendengar pernyataan Hasdiah, Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeny Anwar menantang Bupati Mamuju, Habsi Wahid untuk “keroyokan” membangun Pulau Karampuang. “Pulau Karampuang sudah perlu dibangun karena mulai dikenal masyarakat nasional maupun internasional,” ujar Enny.
Menurut istri mantan Gubernur dua periode Anwar Adnan Saleh tersebut, membuat Pulau Karampuang menjadi destinasi wisata unggulan sudah menjadi program Pemprov Sulbar. Bahkan pulau tersebut dicanangkan sebagai Smiling Island atau pulau tersenyum pada perayaan Ulang Tahun Sulbar yang ke 14 pada September 2018. Namun dia berharap campur tangan Pemda Mamuju selaku pemilik wilayah terotorial Pulau Karampuang. “Saya berharap proyek ini berkelanjutan,” katanya.
Bupati Mamuju Habsi Wahid menyatakan siap bekerjasama dengan Pemprov Sulbar membangun Pulau Karampuang. Menurut politikus NasDem tersebut, pembangunan akan dimulai dengan menata infrastruktur seperti sarana transportasi yang ada di pulau itu. “Kami juga punya ide membuat jalan untuk para pengendara sepeda lintas alam,” katanya .
Habsi juga berjanji akan membangun infrastruktur monumental seperti rumah adat setiap kabupaten, “Sehingga Karampuang benar-benar menjadi suatu destinasi menjanjikan bagi turis lokal dan manca negara,” ujarnya. Sayangnya belum diketahui kapan pembangunan bakal dilakukan karena masih dalam kajian.
ERISUSANTO
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar