Polman, Sulbarkita.com -- Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Ambo Padang Kecamatan Tubbi Taramanu (Tutar) yang dibangun pada 2018 lalu dinilai mubazir.
Hal itu diungkapkan salah satu warga Tutar berinisial HS. Kepada Sulbarkita.com, Rabu, 3 Maret 2018, pria yang tidak ingin disebutkan namanya itu memperlihatkan rekaman video dan gambar bak Pamsimas yang secara kasat mata tidak berisi air, melainkan hanya dedaunan.
“Harusnya sejak awal pembangunannya mempertimbangkan sumber air. Karena selain kotor, bak akan terisi air kalau musim hujan tiba. Tapi dua sampai tiga hari berselang, kalau tidak hujan airnya kembali mengering,” kata HS yang ditemui di depan kantor Bupati Polman.
Menurut HS, saat rencana pembangunan bak, pelaksana proyek mengatakan airnya sudah melalui uji laboratorium dan layak diminum. Namun HS membantah, menurutnya air itu tidak layak diminum lantaran warga sekitar menjadikan tempat itu membuang hajat.
“Volume air sangat kecil, kedepan saya harap pemerintah benar-benar membangun program yang bermanfaat, bukan hanya dibangun lalu ditinggal. Bahkan sejak awal, saya tidak pernah melihat papan informasi proyek bak tersebut,” kata HS.
Menanggapi hal itu, Camat Tutar, Nurdin mengatakan belum mengetahui adanya kejadian seperti itu di wilayahnya. Sebab belum ada warga yang mengadukan hal tersebut di kantor kecamatan.
“Biasanya masyarakat langsung melapor kalau itu tidak berfungsi. Jadi selama ini kami menganggap baknya berfungsi dengan baik,” ujar Nurdin saat dikonfirmasi di ruang pola kantor Bupati Polman.
Mendengar keluhan HS, Nurdin pun mengaku akan segera menelusuri kebenaran informasi tersebut. “Dulu saya lihat di Arabua dan Ambo Padang masih berfungsi. Jadi saya harap itu dapat diperbaiki, karena proyek sarana air bersih sangat diharapkan masyarakat,” katanya.
Nurdin menambahkan, penunjukan titik sumber air pada proyek Pamsimas merupakan inisiatif masyarakat setempat. “Saya akan tindaklanjuti, karena air itu adalah sumber kehidupan. Inilah kalau pelaksanaan kadang kami tidak tahu, nanti bermasalah baru kami tahu,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Polman, Dayang T. Mandawari mengatakan, berdasarkan laporan dari pendamping program Pamsimas, semua bak sudah berfungsi. Bahkan, tenaga pelaksana Pamsimas telah dilatih untuk program lanjutannya.
“Terkait dengan adanya laporan warga, kami akan tindak lanjuti dengan memantau langsung. Jika memang ditemukan airnya tidak mengalir, itu masih tanggungan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sampai bak berfungsi kembali,” ujarnya saat ditemui di kantor Bupati Polman.
Ahmad G
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar