SUKU Mandar tidak hanya dikenal dengan beragam budaya dan adat istiadatnya. Suku yang mendiami sebagian besar wilayah Sulawesi Barat itu juga memiliki tabib-tabib yang diyakini mampu mengobati berbagai penyakit.
Mereka menggunakan tanaman yang banyak tumbuh di sekitar lingkungan mereka untuk menjadi obat. Salah satunya adalah jarong atau pecut kuda (Achyranthes Aspera) yang dikenal bernama Kai-kaiq di Mandar.
Baca juga:
Minyak Pamboang, Ramuan Berkhasiat dari Mandar
Tumbuhan Liar Ini Obat Tradisional Mandar yang Mujarab
Pohonnya memiliki cabang yang banyak dengan ketinggian rata-rata 40 – 50 cm, namun dapat tumbuh hingga 1 meter. Ciri-ciri daunnya berbentuk oval dan pinggiran yang bergerigi dengan ukuran sekitar 5 x 3 cm. Bunganya berwarna ungu dan memiliki tangkai berbentuk silinder. Disepanjang tangkai terdapat biji-bijian yang berwarna hitam.
Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman ini adalah reliosa, ramnosa, alkaloid akirantin, glokosa dan glaktosa. Pada bagian biji mengandung hentriakkontan dan sapogenin. Sedangkan pada bagian akar mengandung betain, ecdysterone, triterpenoid, dan saponins.
Masyarakat Mandar memanfaatkan tumbuhan ini sebagai pakan ternak, tapi juga digunakan untuk mengobati penyakit Malaria dengan cara meminum ekstak daun segar yang telah direbus dengan air.
Di sejumlah daerah lain tanaman ini juga untuk mengatasi radang tenggorokan, mengobati amandel, meredakan batuk, mengatasi infeksi saluran kemih, obat peradangan liver, mencegah rematik, pelancar haid, mencegah keputihan, obat hepatitis, mengatasi penyakit kulit, anti-kanker, mengatasi jamur, dan menyegarkan tubuh.
Cara mengolahnya adalah dengan akar kai-kaiq diiris-iris seperlunya. Tambahkan air bersih secukupnya. Masak sampai mendidih kurang lebih 15 menit. Setelah dingin saring dan siapkan untuk diminum dua kali pada pagi dan sore hari. Bagus diminum saat hangat dan bisa ditambahkan dengan gula aren.
ERISUSANTO | HERBALNUSANTARA.COM | MANFAATDAUNOBAT
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar