Yogyakarta, Sulbarkita.com—Mus’ad, seniman rupa asal Sulawesi Barat membuat lukisan yang menampilkan tradisi gotong royong di Mandar bernama Pappalenggu Boyang atau Paakke Boyang. Lukisan yang berukuran 100x85 cm tersebut dibuat khusus untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia di Yogyakarta, tempat Mus’ad sekarang menetap.
“Lukisan yang berjudul ‘Sibali Parriq Maakke Boyang’ ini digarap di Yogyakarta sejak 15 hingga puncak penyelasaiannya pada Senin 17 Agustus,” kata pria yang akrab disapa A’ad Mandar tersebut.
Menurut A’ad Mandar, tradisi Pappalenggu Boyang atau Paakke Boyang adalah sebuah ritual memindahkan rumah suku Mandar dengan cara diangkat secara bersama-sama oleh masyarakat. Tak hanya kaum pria, perempuan pun terlibat sebagai penyemangat dan menyiapkan jamuan.
Tradisi ini sudah turun-temurun dilakukan di Sulbar sebagai simbol gotong-royong. Biasanya dilakukan setelah salat Jumat. Namun, tradisi ini mulai terkikis oleh zaman lantaran sebagian besar tempat tinggal warga Sulbar bukan lagi rumah panggung, tapi semi permanen.
“Ini juga sebagai upaya saya melestarikan budaya Mandar yang kini hanya diperaktekkan di beberapa wilayah saja di Sulbar,” ujar alumni Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta lulusan 2019 tersebut.
A’ad Mandar mengatakan semboyan dalam tradisi Pappalenggu Boyang juga sangat cocok untuk merefleksikan kondisi Indonesia yang masih terpuruk sejak dilanda wabah Covid-19. Sebab melalui lukisan itu, Ia mengajak masyarakat untuk kembali bersatu dan bangkit dari keterpurukan ini. “Layaknya tradisi pemindahan rumah tersebut, kita juga sebagai bangsa harus padu, baik dalam berkarya maupun dalam cara kita masing-masing,” kata dia.
A’ad Mandar menambahkan saat ini hampir tidak dijumpai lagi karya-karya seperti lukisan yang berfokus pada lokalitas budaya di Sulawesi Barat. Oleh karena itu, seniman yang telah memamerkan lukisannya baik di Yogyakarta maupun di tingkat nasional itu bertekad untuk banyak mengangkat tema-tema budaya Sulbar dalam lukisannya.
"Lukisan ini juga saya akan tampilkan dalam Pameran Lukisan Nasional Akbar 1 yang akan berlangsung 2-9 Oktober di Sidoarjo (Jatim)," ujar seniman kelahiran Pakkamisang, Desa Padang Timur, Campalagian, Polman pada 1997 tersebut.
TRI S
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar