Tokoh

Minggu, 22 April 2018 | 03:51

Muhammad Aaron Annar Sampetoding/Sulbarkita.com-tsm

Jakarta,Sulbarkita.com--Setinggi-tinggi melambung, surutnya ke tanah juga. Mungkin demikian peribahasa yang tempat untuk menggambarkan sosok Muhammad Aaron Annar Sampetoding, Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DKI Jakarta.

Pria kelahiran 18 Februari 1982 itu kini berencana pulang kampung, membangun daerahnya di Sulawesi Barat. Rencananya ia memilih jalur politik Pemilu 2019 untuk kembali ke tanah leluhurnya. “Saya ingin membawa jaringan nasional yang saya miliki ke kampung orang tua saya,” kata lulusan University of Technology Brisbane-Australia 2003 saat berbincang dengan Sulbarkita.com di Jakarta, Sabtu 21 April 2018.

Aaron memiliki darah kental Sulbar dari sang ayah, Annar Salahuddin Sampetoding, yang tak lain komisaris dari Sulwood Group dan Siner Group. Perusahaan itu bergerak di bidang izin usaha pemanfaatan hasil hutan, properti, dan perdagangan umum. Adapun Annar adalah putra dari Amalia Ambo Caca Dg Magassing, perempuan asal Sendana, Kabupaten Majene.

Amalia dipersunting pengusaha konsesi hutan pertama di Indonesia Puang Atto Siner Reysen Sampetoding. Sang kakek dikenal luas masyarakat karena mengelola kawasan hutan dari Mamuju Utara hingga Sulawesi Tengah. Masa kecil Aaron pun banyak dihabiskan di Sulbar. “Saya diajari bahasa Mandar oleh nenek buyut dari garis bapak (Ibu kandung Annar) bernama Manikam. Beliau tokoh adat Puttada (Kerajaan Sendana).”

Kendati lahir dari keluarga pengusaha, Aaron bukanlah orang yang hanya menikmati hasil dari kucuran keringat orang tua. Ia tetap merintis karier bisnis di bidang konsesi hutan dari level bawah.

Mulanya Aaron menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) pada 2005. Dari APHI inilah Aaron memperlebar jejaring lewat organisasi HIPMI. Kebetulan HIPMI sedang menggelar musyawarah nasional di Makassar pada 2011. Saat itulah Aaron nekat melamar menjadi anggota HIPMI Jakarta Pusat. “Awalnya tidak ada yang saya kenal (di HIPMI Jakarta Pusat). Benar-benar dari nol, “ kata dia.

Naluri bisnis yang kuat serta ilmu yang diperolehnya di luar negeri, membuat Aaron tak butuh waktu lama mensejajarkan diri dengan pengusaha muda Ibu Kota. Pada 2011 itu pula, dia dipercaya menjadi Ketua Kompartemen Bidang Property, kemudian setahun setelahnya naik menjadi Ketua Bidang Infrastruktur dan Property, dan tepat pada 2014 terpilih menjadi Ketua Umum HIPMI Jakarta Pusat.

Posisi yang strategis membuat Aaron semakin percaya diri. Apalagi dia berhasil membuka wawasan baru para pengusaha muda lewat kegiatan akbar seperti talk show bertema Peran Pengusaha Muda untuk Energi Bersih Indonesia di Ritz Carlton, Pacific Place, pada 2015. Serta Seminar Financial Literacy Day di Paramadina Graduate School, SCBD,  Jakarta Selatan pada 2016.

“Dengan seminar ini, para pengusaha muda lokal bisa melihat celah bisnis lain di energi terbarukan. Tidak lagi (memakai) kacamata kuda dengan mencari modal besar dulu, “ kata dia. “Sekarang juga pengusaha lokal banyak mendirikan startup industri kreatif di dunia digital. Dulunya mereka banyak kontraktor.”

Gagasannya yang dijalankan mayoritas pengusaha muda Jakarta membuat Aaron mendapat posisi tawar tinggi di HIPMI. Dia pun masuk dalam bursa pemilihan ketua umum HIPMI DKI Jakarta pada 2017. Namun sayangnya ia kalah, hanya selisih 13 suara dari Afifuddin Suhaeli Kalla yang kemudian menjadi Ketum HIPMI DKI Jakarta. Keponakan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla itu lalu mempercayakan jabatan Wakil Ketua HIPMI DKI pada Aaron.

Aaron berharap kepulangannya ke Sulbar bisa berdampak positif pada kewirausahaan di daerah tersebut. Ia menilai Sulbar punya potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, mulai dari hasil bumi, laut, perdagangan, hingga kearifan lokal.

Namun persoalannya, kata Aaron, terletak pada infrastruktur yang belum mendukung akses perekonomian di sana, seperti transportasi yang masih minim. Pun demikian dengan perguruan tinggi yang berkualitas, khususnya yang sinkron dengan lembaga vokasi, dan berintegrasi dengan industri. Sehingga sarjana-sarjana Sulbar tidak bisa langsung terserap di dunia kerja.

Dia berharap semua masalah itu bisa dipecahkan ketika turun ke gelanggang politik di Sulbar, dengan memperjuangkan perekonomian daerah itu di tingkat nasional. “Saya ingin membangun budaya kewirausahaan, akses permodalan dan pasar, serta eksistensi pemuda Sulbar di dunia digital,” kata Aaron.(TSM)



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas