Polewali Mandar

Senin, 14 Januari 2019 | 12:34

Warga Menyeberangi Sungai Mandar Menggunakan Rakit/Sulbarkita.com-Haslan

Polman, Sulbarkita.com -- Desa Saragiang dan Desa Kalumammang merupakan dua Desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Berada 60 kilometer ke arah barat dari pusat pemerintahan Kabupaten Polewali Mandar.

Secara geografis, letak kedua desa tersebut berada di seberang sungai Mandar yang membuatnya terpisah dengan desa-desa lain.

Tak ada jembatan penghubung, warga hanya menggunakan rakit sebagai sarana transportasi umum untuk menyeberangi sungai yang kedalamannya seukuran tinggi badan pria dewasa. Warga pun rela menghadapi setiap bahaya yang bisa terjadi kapan saja, seperti tenggelam, debit air yang tinggi serta terseret derasnya arus sungai.

Dari pantauan Sulbarkita.com, Selasa, 8 Januari 2019, rakit terbuat dari beberapa bilah bambu dengan panjang 10 meter dikendalikan seorang pengemudi. Untuk menyeberangi sungai selebar 3 kali lapangan takraw ini dibutuhkan waktu 3 hingga 5 menit. Tidak ada pilihan lain bagi warga, kendaraan roda dua milik mereka pun jadi penumpang.

Sementara itu, biaya angkut yang dikenakan bervariasi, mulai dari Rp. 2 ribu hingga Rp. 3 ribu per orang. Itu disebabkan jumlah barang yang diangkut, semakin banyak barang bawaan semakin mahal pula ongkos angkutnya. Namun beda halnya bagi pelajar yang hendak pergi bersekolah, pengemudi secara sukarela mengratiskan jasanya.

Salah seorang warga Dusun Lalodo, Desa Kalumammang, Abdul Rajab, 32 Tahun, bersyukur atas kehadiran kendaraan tradisional tersebut. Apalagi ketika ia memiliki urusan di Ibukota Kecamatan Alu. “Biasanya saya harus memutar kearah jalan poros Polewali Mandar-Majene melalui pegunungan yang jalannya mulai rusak, itu membutuhkan waktu berjam-jam” ujarnya kepada Sulbarkita.com, Selasa, 8 Januari 2019. “Sedangkan kalau menggunakan rakit, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja," kata pria yang akrab dipanggil Yosep ini.

Dia pun berharap suatu saat pemerintah setempat dapat membangun jembatan sebagai jalur penyeberangan di desanya tersebut. “Karena banyak keperluan yang kami butuhkan, terutama di pasar Desa Petoosang yang letaknya berada diseberang sungai,” kata Yosep saat menumpangi rakit.

Haslan



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas