Coba bayangkan jika rumah kita terletak hanya sekitar satu kilometer dari sebuah kolam alam yang memiliki dua air terjun nan indah. Pasti kita akan tergoda untuk menghabiskan waktu di sana. Begitu yang dirasakan warga di Desa Limbua, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Di sana, ada dua air terjun yang sama-sama indahnya.
Yang satu legendaris karena kece dan megah bernama Malle' Malotong, satunya lagi terkenal karena berlokasi di dekat permukiman penduduk. Namanya air terjun Uwai Meaturang. Yang menyenangkan, akses menuju tempat itu dari rumah penduduk terdekat lumayan "aman" Dalam arti tak banyak tanjakan terjal yang membikin kaki kita kelelahan.
Uwai Meaturang/Sulbarkita.com-Trivia
Kita bakal melewati kebun penduduk, juga hutan di bukit. Walau cukup membuat ngos-ngosan, tapi mata kita akan terhibur oleh pohon-pohon di jalanan hutan yang sempit dan melingkar. Sekitar dua puluh menit berjalan kaki, air terjun dan kolam alam itu pun akhirnya terlihat.
Baca juga:
Mamuju Komitmen Bangun Wisata Air Terjun Tamasapi
Permandian Limbong Sitodo yang Mati Suri
Air terjun Uwai Meaturang semacam tempat persembunyian yang asyik, karena lokasinya tertutupi oleh pohon-pohon rimbun. Saat sedang kemarau maupun musim pancaroba, air kolamnya tak terisi penuh. Karenanya batu-batu besar yang "menetap" di sana, kering dan aman jadi pijakan.
Tapi bagaimana pun, air terjun Uwai Meaturang yang punya dua "pancuran" tetap membuat kita girang. Kalau tak percaya, coba saja taruh tubuh kita di bawah salah satu pancurannya. Dijamin, kepala seolah menjadi lebih enteng setelah tersiram. Ini semacam pijat refleksi alami, dengan efek tambahan berupa siraman air segar.
Asyiknya, air terjun Uwai Meaturang sangat sepi, dan ini membuat kita seperti sedang ada di kawasan pondokan privat. Tak cuma bebas mandi selama mungkin, memonopoli pancuran untuk refleksi alam pun bisa saja kita lakukan. Kapan lagi bisa menikmati air terjun privat tanpa harus bergantian dengan orang lain?
TRIVIA
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar