OPINI
  • Catatan Feodalisme Kaum Bangsawan di Mandar

    Rabu, 24 Oktober 2018 | 07:51

    Hujan pertama di musim kemarau yang panjang tiba-tiba turun dengan derasnya membasahi pekarangan Kantor Desa Limbua, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat 12 Oktober 2018. Kendati hujan memicu udara segar, suasana di dalam kantor Desa Limbua justru menghangat. Itu lantaran terdapat pertemuan yang difasilitasi Badan Pertanahan Nasional (BPN) Majene antara seseorang.... Selengkapnya...

  • Lembong Tallu, Kearifan Lokal Mandar Atasi Tsunami

    Rabu, 10 Oktober 2018 | 05:19

    Pada 2014, saya berkersempatan ke Aceh untuk meliput peringatan gempa dan tsunami. Sepuluh tahun pasca tsunami 2004, tanda-tanda bahwa daerah itu pernah dilanda bencana mahadahsyat nyaris lenyap ditelan pembangunan. Berbeda dengan ingatan masyarakatnya yang masih segar tentang bencana tersebut. Salah satunya cerita soal pulau padat penduduk bernama Simeulue, pulau ini berjarak 150.... Selengkapnya...

  • Jurnalis Sulbar Tangkal Hoaks Lewat Google Tools

    Selasa, 28 Agustus 2018 | 05:13

    Sabtu, 25 Agustus 2018, saya dan puluhan jurnalis berbagai daerah di Sulawesi Barat berkumpul di Aula Hotel Sinar Mas, Polewali Mandar. Kami mengikuti pelatihan Google News Initiative Training Network yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia didukung Google, Internews, dan AJI Kota Mandar. Di sana, kami diberikan pemahaman baru tentang pemanfaatan tools.... Selengkapnya...

  • Awas! Praktek Kotor Money Politic di Pilkades

    Sabtu, 14 Oktober 2017 | 01:30

    Tempo hari, saya berbincang dengan sejumlah warga di suatu desa di Majene, Sulawesi Barat. Pembahasan menyinggung soal “serangan fajar” terkait pemilihan pemimpin politik di suatu daerah. Maklum saja, Pilkades serentak yang melibatkan 39 desa, bakal berlangsung di wilayah ini pada 15 Oktober. Soal serangan fajar pun menjadi topik hangat yang sering diperbicangkan. Menurut mereka, disebut serangan.... Selengkapnya...

  • Kekuatan Cinta Daeng Riosok

    Jumat, 11 September 2015 | 10:03

    "Cinta bagai mawar liar, indah dan tenang, tetapi bisa menumpahkan darah,” ucap Mark A. Overby, seorang tokoh dunia. Ungkapan itu seolah menggambarkan hikayat Imaga Daeng Riosok, seorang panglima perang Kerajaan Balanipa yang berkuasa pada abad ke 17-an.Daeng Riosok, yang ditakuti lantaran kerap memenangi peperangan Kerajaan Balanipa tak berkutik di hadapan I Pura Para’bue,.... Selengkapnya...

  • Toqdoang Posi, Simbol Keteguhan Orang Mandar

    Kamis, 27 Agustus 2015 | 11:17

    Bagian paling sakral rumah adat suku Mandar adalah to’doang posi’. To’doang posi’  berasal dari kata to’doang (tiang rumah) dan posi’ (pusat) atau tiang penyangga utama yang berada di bagian tengah rumah. Tiang itu dipercaya sebagai pusat rumah atau tempat ruh rumah bersemayam.Saat membangun rumah, orang Mandar memulai dengan membuat kerangka beserta to’doang posi’-nya..... Selengkapnya...

  • Bala Tau, Pencari Keadilan di Mandar

    Jumat, 14 Agustus 2015 | 14:03

    Bala Tau, adalah pengadilan kuno Suku Mandar. Mungkin hampir sama dengan Koloseum di Roma. Namun bedanya, Koloseum adalah tempat perkelahian para tahanan demi kesenangan Raja dan Para Bangsawan. Bala Tau adalah tempat menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah.Bala Tau berlokasi di daerah yang sekarang bernama Tammejarra, Tinambung, Polewali Mandar. Dahulu kala,.... Selengkapnya...

  • Sungai Mandar, Sebuah Arus Peradaban

    Selasa, 11 Agustus 2015 | 12:25

    Sejarah besar sebagian bermula dari sungai. Batang air ini menjadi tempat dari berbagai peradaban besar kuno lahir di dunia. Lihatlah peradaban Mesir di lembah sungai Nil, sejarah Cina yang menyembul dari Sungai Huang Ho dan Sungai Kuning. Persia yang agung berhulu di sungai Eufrat dan Tigris. Juga tengoklah negeri India dengan sungai Gangga-nya. Selengkapnya...

  • Piondo, Nina Bobo ala Suku Mandar

    Sabtu, 08 Agustus 2015 | 13:51

    Tak ada yang lebih indah dari nyanyian seorang ibu demi menidurkan bayi kecilnya. Barangkali hal itu tak berlebihan, karena tak bisa disangkal, nyanyian ibu mengandung cinta yang sangat besar bagi si buah hati.Tradisi menidurkan dengan nyanyian yang kerap disebut Nina Bobo, cukup beragam di Indonesia. Termasuk dalam tradisi suku Mandar, suku yang mendiami.... Selengkapnya...

  • Artikel OPINI : Waspada Suami Palsu

    Kamis, 21 Mei 2015 | 09:29

    Tibo avufopizo pekejowilu labawi ohanoqep. Vusopiqesu senufe kisp qehacopaw abre. Joce atixupa ustarhups ara ajibeh ibrodragredhu. Olaqitih isunu pofa husmengi qaphaslo. Poqufoyo pud muyapu ninuy eyehupotu osurayiko. Solye tif ospoqyibredli danewev zabegixut ayuwadetuq goxufup fimunab. Nuja numejilef zosavulas gohecuxuv utupu bila. Fuguwoxa efrurhizlusfe bidata coqapelaki vomezeq. Helureve.... Selengkapnya...