NAYPYIDAW - Presiden Myanmar beserta pemerintahnya siap untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dan mencoba untuk mengakhiri masa isolasi diplomatik.
"Kami mencoba untuk berdiri tegak di antara organisasi internasional dan regional sebagai anggota dari masyarakat internasional, Pemerintahan Myanmar yang baru siap bekerja untuk rakyat," ujar Presiden Myanmar Thein Sein, seperti dikutip AFP, Selasa (23/8/2011).
Thein Sein menyatakan, Pemerintah Myanmar akan selalu terbuka untuk berdialog dengan pemberontak etnis demi meningkatkan stabilitas negaranya.
Pemerintahan Myanmar yang dipimpin oleh Thein Sein juga dikabarkan akan menjadi ketua ASEAN pada 2014 mendatang. Rezim Myanmar pun terlihat mulai melunak dalam beberapa pekan ini dan mulai berencana akan melakukan reformasi.
Pada Jumat pekan lalu, presiden juga bertemu dengan aktivis pro demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi dan mengakan dialog. Setelah bertemu dengan Pemerintah Myanmar, Aung San Suu Kyi juga merasa lega karena dirinya melihat adanya tanda-tanda perubahan di negaranya yang dahulu dikuasai militer.
Pemerintah Myanmar juga mengizinkan utusan PBB Tomas Ojea Quintana untuk mengunjungi negaranya. Tomas akan bertemu dengan pejabat senior Myanmar.
Tomas juga merupakan salah seorang yang mengeluarkan kritik pedas terhadap Pemerintahan Myanmar yang saat itu dipimpin oleh rezim militer karena melakukan pelanggaran HAM.
Myanmar memang menjadi negara di bagian Asia Tenggara yang dianggap Barat dan dunia pun sempat melontarkan cercaan terhadap Myanmar. Namun dengan adanya sedikit perubahan di negara tersebut, setidaknya Myanmar memiliki kesempatan untuk dapat berdiri berdampingan dengan negara-negara di dunia ini.
Selasa, 23 Agustus 2011 | 11:30

Komentar Untuk Berita Ini (0)
Posting komentar