Polewali Mandar

Selasa, 08 Oktober 2019 | 20:26

Wisata air Umbul Ponggok di Desa Ponggok/ Sulbarkita.com-Ahmad

Polman, Sulbarkita.com -- Sebanyak 70 Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Polman mengikuti studi banding ke Desa Ponggok, Kecamatan Polan Harjo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan tersebut rencananya berlangsung selama 5 hari mulai Senin, 7 Oktober hingga Jumat, 11 Oktober 2019.

Program ini merupakan pola pembinaan Dinas Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa (DPMPD), Polman untuk meningkatkan penghasilan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Kepala DPMD, Polman, Azwar Jasin Sauru mengatakan, study tour yang dilaksanakan itu didampingi tenaga ahli pada lima bidang program peningkatan kapasitas aparatur desa.

“Kelima bidang itu yakni bidang Infrastruktur, teknologi tepat guna, Bumdes, perencanaan parsitipatif dan perencanaan desa,” kata Azwar dalam rapat koordinasi (Rakor) perencanaan program pembangunan desa, di gedung Banyu Panguripan, kantor Desa Ponggok, Selasa 8 Oktober 2019.

Desa Ponggok bukan hanya mampu menyuguhkan wisata unggulan bawah air, tetapi juga penataan administrasi pelayanan publik yang baik di kantor desanya. “Semoga studi banding ini bisa diambil sisi positifnya, karena administrasi Desa Ponggok luar biasa dari sisi penataan,” ujarnya.

Azwar juga menyinggung pengelolaan Bumdes di Ponggok yang menurutnya luar biasa. Oleh karena itu, kata dia, hasil diskusi bersama para Kades akan menjadi output untuk diterapkan di Polman. “Sehingga harapan pak bupati yang mencanangkan satu desa satu inovasi bisa kita launching pada hari ulang tahun Polman Desember nanti, kalau ada desa tidak mampu kita kasih sanksi,” ucap Azwar.

 

Baca Juga:

Bukit Samang Menuju Desa Wisata di Majene

 

Direktur Bumdes Ponggok, Joko Winarno di sela-sela kegiatan rakor mengatakan, pendapatan rata-rata dari Bumdes Ponggok mencapai Rp. 7,6 Miliar pertahun yang dikumpulkan dari sembilan unit usaha, diantaranya, toko desa, home stay, rental mobil, wisata air Umbul Ponggok, kios, perikanan dan pengelolaan air bersih.

Wisata air Umbul Ponggok

 

Dari total pendapatan bersih Bumdes Ponggok, 70 persen berasal dari sektor wisata bawah air Umbul Ponggok. “Kalau jumlah pengunjung umbul Ponggok 30 ribu dalam setahun, maka hampir 500 juta sebulan pendapatan dari Umbul Ponggok saja,” tutur Joko Winarno.

Pengelolaan Bumdes Ponggok dimulai dari 2009, namun mulai tertata rapi pada 2011. “Keuntungan bersih yang kami peroleh dari Bumdes 40 persen dari jumlah pendapatan,” kata Joko Winarno.

Kepala Desa Ponggok, Junaedi berharap kepada para Kades peserta study tour mempunyai angan dan mimpi, tapi angan itu tidak boleh hanya berkutat di kepala. “Namun bagaimana menjadikan mimpi itu menjadi arah perencanaan. Bukan kami mendahului takdir tapi kami menganalisa, bagaimana cara analisa yakni dari data base yang kami miliki,” katanya.

Wakil Bupati Polman, HM. Natsir Rahmat mengapresiasi program DPMPD yang mampu memberi motivasi kepada Kades agar mereka bisa kembali menggali potensi yang dimiliki desa. “Kami yakin pikiran Kades bisa terbuka semua, setidaknya mereka mampu menanamkam kedisiplinan masuk kantor tepat waktu. Jadi saya harap mereka bisa meniru Desa Ponggok untuk mengembangkan apa yang cocok di desanya masing-masing,” ucapnya.

Ahmad G



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas