Majene

Sabtu, 23 November 2019 | 14:26

Mahasiswa Unsulbar menggalangan dana di Majene/Sulbarkita.com-Ashari

Majene, Sulbarkita.com -- Cece Marwati 19 tahun, begitu sigap menengadahkan sebuah kardus bekas air mineral kepada setiap pengendara yang melintas di Jalan Gatot Subroto, Bundaran Tugu Perjuangan, Kota Majene pada Jumat sore, 22 November 2019.

Di kardus itu, tergambar kampus Unsulbar di lingkungan Padha-Padhang, Kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur, Majene. Kampus tersebut sudah lama menjadi sorotan karena pembangunannya yang mangkrak.

“Kami sengaja menempel gambar kampus yang kondisinya memprihatinkan untuk mengumpulkan 1 juta koin buat Unsulbar,” ujar mahasiswi Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsulbar itu.

Kampus Unsulbar di lingkungan Padha-Padhang dibangun pada 2016, tiga tahun setelah universitas ini ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Namun pembangunan kampus yang disokong dana Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Rp 3,1 miliar ini malah mangkrak. Akibatnya sebagian besar ruang perkuliahan belum bisa digunakan sampai sekarang.

Rektor Unsulbar Akhsan Djalaluddin mengatakan baru tahun ini mendapatkan kucuran dana rekonstruksi dari pemerintah pusat sebesar Rp 70 miliar. Namun hingga November ini kejelasan anggaran maupun kelanjutan pembangunan gedung belum juga ada.

Cece mengaku menggalang dana bersama sejumlah rekannya karena terpanggil melihat kondisi kampus Unsulbar. Mahasiswa semester tiga ini sangat kesulitan belajar dengan kondisi kampus tersebut. “Kelas tidak memiliki fentilasi serta tak punya kipas angin atau pendingin ruangan,” kata dia, “Kadang kami merasa sesak saat belajar."

Cece juga menilai pihak Unsulbar belum maksimal mendorong pemerintah untuk membiayai kampusnya. "Pihak Kampus selalu mengharapkan kami mampu bersaing dengan universitas lain tapi tidak memfasilitasi ruangan yang layak," kata dia mengeluh.

Baca Juga:

Ironi Kampus Unsulbar, Menara Gading Dibalut Belukar
Unsulbar Lumpuh, Rektor Janji Segera Cairkan Gaji

Hasbi, 22 tahun, rekan Cece di Fakultas Ilmu Politik Unsulbar, berharap pihak Unsulbar segera mengupayakan pembangunan gedung dan penyediaan fasilitas perkuliahan yang baik. "Yang terutama diperbaiki itu yang gedung di Padha-Padhang," kata dia.

Mahasiswa semester 9 tersebut berharap penggalangan dana tersebut sekaligus membuka mata pemerintah untuk segera membangun kampus Unsulbar. Dana yang berhasil dikumpulkan Hasbi dengan rekannya akan diserahkan ke rektorat Unsulbar untuk menambah biaya pembangunan.

Sayangnya Hasbi menilai aksi solidaritasnya direspons negatif oleh sebagian masyarakat. "Ada yang bilang bisa mencoreng citra kampus Unsulbar tapi ada juga yang mendukung," kata Hasbi. 

Adapun dana yang sudah terkumpul hingga Jumat 22 November sudah mencapai Rp 1.923.600. Hasbi maupun Cece berjanji akan terus turun ke jalan bila kampus tidak segera merespons keresahan mereka.

Risih karena kuliah di Bangku SMA

Sementara itu, mahasiswa Unsulbar yang terpaksa kuliah di gedung SMA 3 Majene curhat soal kondisinya. Dikutip dari laman karakterunsulbar.com, mahasiswa mengeluh karena harus bergantian dengan siswa SMA untuk belajar.

“Kami menunggu siswa pulang untuk mendapatkan ruangan,” kata Sukra, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Matematika pada Selasa, 12 November 2019. “Kalau dosen tidak tepat waktu, kami kadang pulang setelah azan magrib.”

Yunita, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris kerap merasa risih bila siswa SMA mempertanyakan status Unsulbar. “Sedih rasanya, kampus negeri tapi kenapa masih menumpang? uang pembangunan dikemanakan?” ujarnya.

Muhammad Ashari



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas