Majene

Rabu, 18 Desember 2019 | 15:49

Kampus mangkrak Unsulbar/Sulbarkita.com-Ashari

Majene, Sulbarkita.com – Setelah lama menjadi buah bibir masyarakat, Kejaksaan Negeri Majene akhirnya mengusut kasus mangkraknya pembangunan kampus Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), di Lingkungan Padha - Padhang, Kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Majene Muhammad Ikhsan mengaku telah mendatangi kampus Unsulbar untuk melihat langsung kondisi bangunan. Ikhsan juga meminta keterangan pihak yang dididuga mengetahui penyebab mangkraknya proyek tersebut. “Salah satu yang dimintai keterangan adalah PPKnya (Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Kampus Unsulbar),” kata Ikhsan melalui pesan Whatsapp kepada Sulbarkita.com pada Senin 9 Desember 2019.

Kampus Unsulbar di lingkungan Padha-Padhang dibangun pada 2016, tiga tahun setelah universitas ini ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Namun pembangunan kampus yang disokong dana Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Rp 3,1 miliar ini malah mangkrak. Akibatnya sebagian besar ruang perkuliahan belum bisa digunakan sampai sekarang.

Sulbarkita.com sempat memberitakan bagaimana kondisi gedung Unsulbar terkini. Sebagian besar bangunannya masih berupa rangka beton yang dilapisi semen kasar. Kondisi tersebut membuat mahasiswa prihatin dan meminta sumbangan kepada masyarakat untuk membangun Unsulbar di sejumlah jalan protokol di Majene.

Baca juga:
Ironi Kampus Unsulbar, Menara Gading Dibalut Belukar
Gerakan Sejuta Koin untuk Kampus Mangkrak Unsulbar

Ikhsan mengaku mengikuti perkembangan pemberitaan terkait kampus tersebut. Oleh karenanya, Kejaksaan langsung melakukan penelusuran ke Unsulbar ketika mendapat informasi soal mangkraknya proyek tersebut. “Kesimpulan terakhir kondisi itu karena anggaran untuk melanjutkan kegiatan pembangunan baru ada tahun ini,” ujar dia. “Nanti akan kami buat tim untuk memantau pelaksanaan proyek tersebut.”

Rektor Universitas Sulawesi Barat Aksan Djalaluddin membenarkan pihak Kejaksaan telah mendatangi kampusnya. Namun Aksan berdalih kedatangan pihak Kejaksaan adalah kunjungan biasa. "Ya, memang (mereka datang) ada tapi itu kami minta pengawalan sebagai TP4D (Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah),” ujar Aksan saat dikonfirmasi Sulbarkita.com pada Selasa 17 Desember 2019. TP4D adalah tim yang dibentuk Kejaksaan untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi di pemerintahan.

Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulbar itu juga mengakui bahwa ada anak buahnya yang dimintai keterangan oleh pihak Kejaksaan. “Namanya juga pengawalan jadi pasti dimintai keterangan," ujar Aksan.

Aksan menegaskan bahwa pembangunan gedung Unsulbar di Padha-Padhang bakal dilanjutkan dalam waktu dekat. Menurutnya tender proyek masih berproses di Balai Pengembangan Prasarana Wilayah dan Jasa Kontruksi PUPR Sulawesi Barat. “Mari kita tunggu prosesnya saja hingga selesai dibangun," kata Aksan.

Dilansir dari Antaranews.com, Kejari Majene juga pernah melakukan pengusutan terhadap dugaan korupsi proyek pembanguan Unsulbar tahun anggaran 2012. Mantan Pelaksana tugas Kepala Bidang Cipta Karya PU Sulbar, Mukaddam sempat ditahan dalam kasus tersebut pada April 2013.

"Setelah melakukan pemeriksaan intensif selama enam jam, penyidik Kejari Majene akhirnya menahan tersangka dugaan tindak korupsi pembangunan asrama dosen, aula dan wisma Unsulbar yang berkedudukan di Majene," kata Kasi Pidsus Kejari Majene, Awaluddin kala itu.

Muhammad Ashari



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas