Polewali Mandar

Senin, 11 Maret 2019 | 17:21

Rapat monitoring evaluasi lintas sektor dan lintas program/Sulbarkita.com-Ahmad

Polman, Sulbarkita.com -- Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Polman usulkan pembentukan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Tujuannya untuk menjamin kebutuhan ketersediaan darah di Polman, terutama bagi ibu hamil.

Hal itu dikatakan Kepala Dinkes Polman, Andi Suaib Nawawi saat rapat monitoring evaluasi lintas sektor dan lintas program yang dihadiri para Kepala Desa, Lurah dan Camat se-Kabupaten Polman di ruang pola kantor BupatI pada Senin 11 Maret 2019.

Menurut Andi Suaib, pihaknya intens melakukan sosialisasi rencana pembuatan Peraturan Daerah (Perda) atau surat edaran Bupati Polman yang menekankan pentingnya ketersediaan darah bagi semua ibu hamil sebelum melahirkan.

“Nanti kami lanjutkan pertemuan seperti ini di Kecamatan. Kami juga akan libatkan tokoh masyarakat dan agama, karena mungkin donor darah perlu kita kaji dari aspek agama. Ini sangat baik bagi kesehatan para pendonor,” ujarnya dalam rapat.

Selain itu, Andi Suaib mengatakan tujuan pembentukan bank darah ini untuk memperkuat Unit Transfusi Darah (UTD) PMI dalam upaya memenuhi kebutuhan darah. Sebab pada 2018, terdapat 25 kasus kematian ibu yang hampir setengahnya akibat pendarahan. Ditambah lagi pihak keluarga yang enggan merujuk pasien ke rumah sakit.

“Bank darah diusulkan untuk memperkuat UTD. Sebaiknya tiga bulan sebelum melahirkan, ibu hamil harus mendonorkan darahnya. Selama 2019, sudah ada tiga kasus kematian ibu di Polman,” katanya.

Sementara itu, Kepala UTD Polman, dr. Emy Purnama Natsir mengimbau kepada peserta rapat agar mendonorkan darahnya secara sukarela. “Darah adalah materi biologis (organ) yang belum dapat diproduksi di luar tubuh manusia. Menyumbangkan darah sama dengan menyumbangkan organ. Transfusi darah itu beresiko kalau salah memberikan darah,” ujar Putri Wakil Bupati Polman, HM Natsir Rahmat ini.

Emy menambahkan, meningkatnya kebutuhan darah karena banyak penyakit yang membutuhkan darah. Apalagi UTD PMI di Polman satu-satunya organisasi yang melayani semua kabupaten se- Provinsi Sulawesi Barat.

“Rumah sakit saat ini belum memiliki Bank Darah. Nantinya harus melaporkan perencanaan kebutuhan darah per tahunnya kemudian dilaporkan kepada UTD di wilayahnya,” ujarnya.

Lanjut Emy, berdasarkan data Survei Penduduk Antar Sensus (Supas 2015), Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi yang dikarenakan pendarahan 305 per 100.000 kelahiran hidup, atau 27.1 persen AKI karena pendarahan (2017). 9 persen dari pendarahan yang tidak tertangani akibat tidak tersedianya darah tepat waktu (2015 ).

“Donor darah itu adalah keajaiban dimana yang memberi dan yang menerima sama-sama sehat. Tidak ada dampak negatifnya, karena muncul darah baru,” katanya.

Ahmad G



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas