Polewali Mandar

Selasa, 29 Oktober 2019 | 21:14

Dua Rumah Terbakar di Kelurahan Wattang, Kecamatan Polewali pekan lalu/ Sulbarkita.com-Ahmad

Polewali Mandar, Sulbarkita.com -- Bencana kebakaran rumah yang melanda Kabupaten Polewali Mandar periode Januari hingga Oktober 2019 mencapai 77 titik. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Pemadam Kebakaran (Damkar) Polman, mencatat 39 di antaranya adalah kebakaran rumah, sisanya kebakaran hutan dan lahan.

“Dari 39 rumah terbakar, 33 rumah ludes terbakar, sisanya rusak sedang dan ringan,” kata Kepala UPTD Damkar Polman, Jamaluddin Bohari kepada Sulbarkita.com, via telepon seluler, Selasa 29 Oktober.

Bencana kebakaran rumah ikut mengerek penambahan daftar warga miskin baru. Kepala Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Nursam mengatakan, bulan lalu ada dua rumah warga Desa Tonyaman yang ludes dimakan api dan sampai sekarang belum mendapatkan bantuan sosial rehab rumah.

“Saya sudah ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Polewali Mandar menanyakan bantuan itu, tapi katanya masih sedang berproses,” ucap Nursam saat dihubungi via telepon selulernya.

Menurut dia, korban kebakaran itu sudah dimasukkan ke Basis Data Terpadu (BDT) sebagai warga miskin. Hal itu karena kerusakan rumahnya rata dengan tanah dan nyaris tidak ada harta benda yang berhasil ia selamatkan. “Pasca kebakaran, mereka langsung mendadak miskin karena rumahnya ludes rata dengan tanah,” tutur Nursam.

Sebelumnya, salah satu korban kebakaran pekan lalu di Kelurahan Wattang, Kecamatan Polewali, Kallo, 45 tahun, menuturkan, pasca rumahnya rata dengan tanah dilahap sijago merah, ia menumpang di kediaman keluarganya sembari menunggu adanya bantuan perbaikan rumahnya.

“Tiga unit motor dan uang tunai Rp. 13 juta semuanya ludes terbakar, yang tersisa hanya baju dibadan,” kata Kallo yang ditemui di kediamannya yang terbakar, Jalan Cumi-cumi, Kelurahan Wattang, Kecamatan Polewali, beberapa hari lalu.

Kepala Bidang Pembedayaan dan Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial Polewali Mandar, Syarifuddin Amin menjelaskan warga yang tiba-tiba menjadi miskin pasca bencana kebakaran rumah akan diusulkan oleh lurah dan kepala desa melaui Basis Data Terpadu (BDT).

“Pihak kelurahan atau desa akan mengusulkan di BDT, untuk menguji bahwa korban kebakaran ini betul-betul miskin pasca bencana kebakaran,” kata Syarifuddin via telepon seluler.

Sementara itu, tingginya angka kebakaran tersebut telah diantisipasi oleh Pemerintah Polewali Mandar dengan pengadaan armada Damkar jenis mobil tangki seharga Rp 410 juta. “Kami sudah serah terima mobil pemadamnya, rencana saya persiapkan untuk lokasi seputaran Polewali,” ujar Kepala UPTD damkar Polman Jamaluddin.

Ahmad G



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas